TRIBUNSUMSEL.COM - Siswa dan guru SMK Lingga Kencana yang selamat kecelakaan maut bus di Subang, Jawa Barat mengalami trauma.
Hal ini diungkap oleh Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK yangsempat mencoba menggali informasi terkait kronologi kecelakaan ke guru dan murid.
Namun, saat itu, mereka hanya bisa menangis.
"Anak-anak yang sudah pulang masih trauma. Guru-guru yang ikut di bus itu juga datang ke ruangan kami bukan untuk cerita, tapi hanya keluar air mata," ujar Sekretaris YKS Deddy Ahmad Mustofa, Minggu (12/5/2024). Dikutip dari Kompas.com
Padahal, pihak sekolah hendak menggali soal dugaan bus yang tidak laik jalan.
Oleh sebab itu, pihak yayasan menunggu kondisi psikologis korban selamat pulih terlebih dahulu sebelum menggali keterangan dari mereka.
Selain itu, pihak yayasan juga berharap polisi bisa memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai dugaan bus wisata tidak laik jalan.
"Kami berharap dapat info yang seterang-terangnya. Apakah bus ini tidak laik jalan, atau driver-nya yang tidak laik, atau ada faktor lain (sehingga menyebabkan kecelakaan)," tutur Deddy.
Baca juga: 6 Penjelasan Yayasan SMK Lingga Kencana Soal Kecelakaan Bus di Subang, Perpisahan Disepakti Bersama
Lebih lanjut, pihak Yayasan mengklaim bus yang digunakan dalam kegiatan wisuda di Bandung tersebut dalam kondisi layak.
Sebab, dua dua dari tiga bus yang digunakan tak mengalami masalah.
"Kami dari awal sudah yakin dengan PO ini, kalau kami tidak yakin kami tidak akan memberangkatkan bus ini. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk para siswa," kata Dian.
"Kami sudah merasa cukup layak memberangkatkan dengan bus ini.
"Ya alhamdulillah yang 2 bus baik-baik aja sih," katanya.
Dian Nurfarida mengatakan ada sekitar 157 peserta baik itu guru dan siswa yang ikut kegiatan perpisahan di Bandung.
Baca juga: Profil Bus PO Putera Fajar Pengangkut Siswa SMK Lingga Kencana Alami Kecelakaan, Uji Kir Kedaluwarsa
Ia mengungkapkan 28 merupakan guru dan 122 adalah siswa, sisanya sopir dan kernet bus.