Kecelakan Bus Lingga Kencana di Subang

9 Fakta Kecelakaan Bus Rombongan SMK di Subang 11 Tewas, Bus Tak Berizin Hingga Sopir Selamat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.

TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.

Kecelakaan maut itu melibatkan sepeda motor merek Honda Vario, Daihatsu Feroza, sepeda motor Beat, dan kendaraan jenis R2.

Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang dilaporkan meninggal dunia, 27 orang luka berat, dan 13 orang mengalami luka sedang.

Berikut Fakta-fakta kecelakaan maut bus di Ciater, Subang, Jawa Barat tersebut.

1. Bawa 40 Rombongan SMK Lingga Kencana Depok

Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Palasar, Ciater, Subang, Jawa Barat itu mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat.

Kadishub Subang Asep Setia Permana mengatakan kalau bus itu membawa 40an siswa.

Data itu didapatkan dari dalam bus, atau daftar absen.

Detik-detik kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB. (deanza falevi/tribun jabar)

2. Kecelakaan Terjadi Saat Arah Pulang

Kecelakaan terjadi dalam perjalanan pulang yakni dari arah Bandung menuju Subang.

Kemungkinan bus akan kembali ke Depok melalui Subang sebelum masuk Tol.

Kawasan itu disebut memang rawan kecelakaan.

Pasalnya, kecelakaan maut itu bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, sudah cukup banyak insiden terjadi di ruas jalan yang didominasi dengan medan turunan dan tanjakan itu.

Baca juga: Allahu Akbar, Teriakan Pelajar saat Detik-detik Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang,11 Tewas

Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas pernah menyoroti kawasan tersebut. Dia menilai, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah seharusnya mengkaji ulang jalanan di ruas Subang-Bandung, khususnya di sekitar daerah Ciater.

“Kalau saya lihat kecelakaan di daerah tersebut sudah berkali-kali terjadi, baik itu bus, truk, maupun kendaraan pribadi sudah pernah mengalami. Kalau sudah sangat sering, saya kira kesalahannya tidak lagi di pengemudi atau kendaraan,” ujar dia, dikutip dari Kompas.com (21/1/2020).

Halaman
1234

Berita Terkini