"Jadi kita sudah musyawarahkan tempat ini kita close untuk siapapun, kalau memang mau nyari informasi di kantor kami," sambungnya.
Baca juga: Sosok Rizka Ibunda G, Bocah di Bojonggede Marah Anaknya Nangis Kelaparan, Kini Kabur Usai Viral
2. Tak Terima Kemensos Langsung Berikan Bantuan ke Keluarga Bocah
Kades Rawapanjang itu tak terima jika bantuan dari Kemensos diberikan langsung kepada keluarga Gibran.
Menurutnya, bantuan tersebut diberikan langsung dapat menimbulkan kecemburuan terhadap warga lain.
"Bukannya kita tidak menghormati dan tidak berterimakasih atas perhatiannya, kita ingin menjaga hak keluarga."
"Kita yang mengatur Pak, karena dengan begini akan ada kecemburuan sosial, begini 'kok yang diperhatikan dia doang, padahal kan masih banyak rakyat kita yang butuh perhatian'," katanya.
3. Ancam Polisikan Perekam Video
Tak hanya petugas kemensos yang ditegur Kades Rawapanjang, si pengunggah video, Ahmad Saugi pun nyaris dipolisikan.
Ahmad Saugi yang merupakan petugas PLN setempat, terancam dipolisikan karena dianggap membuat nama baik desa Rawapanjang tercoreng.
Mohammad Agus mempermasalahkan tindakan Ahmad Saugi yang merekam bocah tanpa izin.
"Ada banyak hal yang tersirat di dalam video itu, yang jelas si pelaku itu tidak ada izin, udah jelas itu ya bilamana tidak berizin sudah jelas melanggar," ungkapnya, Selasa (7/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Ia menambahkan, wajah bocah dalam video tersebut terlihat jelas sehingga Ahmad Saugi dianggap melakukan pelanggaran.
"Makanya kenapa si tiktok itu men-take down, karena ada gambar anak itu, enggak boleh gambar anak diviralkan."
"Artinya ada banyak hal pelanggaran-pelanggaran atas apa yang dilakukan oleh si orang yang memviralkan itu," bebernya.
4. Pilih Berdamai