Seputar Islam

Keutamaan Bulan Dzulqa'dah, Termasuk Bulan Haram, Amalan dan Larangan Untuk Dilakukan

Penulis: Vanda Rosetiati
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keutamaan bulan dzulqa'dah, termasuk bulan haram, berikut amalan dan larangan untuk dilakukan.

Urutannya paling afdal adalah puasa pada Rajab, kemudian Dzulhijjah, Dzulqadah, dan terakhir puasa pada Syaban. (Ianah at-Thalibin, 2/307)

Hal ini juga berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:


صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمْ أَشْهُرَ الْحُرُ

"Puasalah pada bulan Ramadan, tiga hari setelahnya, dan pada bulan-bulan haram." (HR Ibnu Majah)

Baca juga: Kumpulan 4 Doa Untuk Orang yang Pergi Umroh, Tulisan Bahasa Arab, Dilengkapi Artinya

Kedua, bagi orang yang sudah mampu sangat disunnahkan umroh pada Dzulqadah.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang terdapat pada kitab Shahih al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya berumroh sebanyak empat kali, dan di antara umroh Nabi Muhammad SAW dilaksanakan pada Dzulqadah.

عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ رَدُّوهُ وَمِنْ الْقَابِلِ عُمْرَةَ الْحُدَيْبِيَةِ وَعُمْرَةً فِي ذِي الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ حَدَّثَنَا هُدْبَةُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ وَقَالَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي اعْتَمَرَ مَعَ حَجَّتِهِ عُمْرَتَهُ مِنْ الْحُدَيْبِيَةِ وَمِنْ الْعَامِ الْمُقْبِلِ وَمِنْ الْجِعْرَانَةِ حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ

Dari Qatadah berkata, "Aku bertanya kepada Anas radhiyallahu ‘anhu tentang sesuatu, lalu dia berkata, Nabi SAW melaksanakan umrah sebanyak empat kali. Yaitu umroh ketika mereka (Kaum Musyrikin) menghalangi beliau, umrah pada tahun berikutnya yaitu umroh Al Hudaibiyah, umroh pada Dzulqadah dan umroh saat Beliau menunaikan haji."

Telah menceritakan kepada kami Hudbah telah menceritakan kepada kami Hammam dan dia berkata, "Beliau melaksanakan umroh sebanyak empat kali yang kesemuanya pada bulan Dzulqadah kecuali umrah yang Beliau laksanakan bersama hajinya. Yaitu umroh beliau dari Al Hudaibiyah, umroh pada tahun berikutnya, umrah Al Ji’ranah saat Beliau membagi-bagikan ghanimah (harta rampasan perang) Hunain dan umrah dalam ibadah haji Beliau." (HR Bukhari).

Selain dua amalan di atas, sangat dianjurkan pula banyak bersedekah, saling membantu sesama manusia.

Pada Dzulqadah ini pula umat Islam tidak diperbolehkan atau dilarang berbuat zalim baik kepada diri sendiri terlebih kepada orang lain. Persis sejalan dengan penamaan bulan ini, sebagaimana disebutkan Ibnu Mandzur, Dzulqadah berarati menahan diri dari konflik, pertengkaran, dan peperangan.

Demikian artikel mengenai keutamaan bulan dzulqa'dah, termasuk bulan haram, amalan dan larangan untuk dilakukan.

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkini