"Partai Golkar terbuka, ada mekanisne dalam menentukan calon yang bakal diusung, setelah seluruh kandidat mengembalikan berkas, maka akan kita bawa ke DPD provinsi untuk ditindaklanjuti ke DPP," kata Hasran. 

Kemudian, DPP akan menunjuk lembaga survei independen yang bekerjasama dengan Partai Golkar untuk melakukan survei sebanyak tiga kali. 

Partai Golkar akan sangat selektif dalam menentukan kandidat mana yang bakal mendapatkan rekomendasi dari partai yang dikomandoi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum itu.

"Kita ada tiga kali survei sampai keluarnya rekomendasi dari DPP, begitu juga hasil surveinya kita akan terbuka kepada para calon," ujar Hasran Akwa.

Sementara itu, Wakil Sekretaris DPD II Partai Golkar Muratara, Muzani didampingi Staf Sekretariat Sugiansi dan Riki Rikardo menyebut sudah ada 12 kandidat yang mengambil formulir. 

Mereka mengambil formulir ke kantor DPD Golkar Muratara melalui mandat, tetapi ada juga yang secara langsung. 

"Ada yang mengambil langsung, ada yang melalui mandat, semoga semua yang telah mengambil formulir bisa mengembalikannya hari ini, karena hari ini terakhir," katanya. 

Para kandidat yang mengambil formulir antara lain, Efriyansyah, Rehal Ikmal, Firsa H Lakoni, Gani Subit, Khairul Alamsyah, Muhammad Ibrahim. 

Kemudian, Ahmad Abrori, Syarif Hidayat, Hasbi Assadiki, Depri Apriansyah, Sukri Alkap, dan Hasran Akwa.

Mereka memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari politisi, pengusaha, anggota DPRD, pensiunan PNS, mantan prajurit TNI, bahkan ada eks Bupati Muratara.

Dari kandidat-kandidat tersebut memang belum ada nama Devi Suhartoni dan Inayatullah yang merupakan petahana Bupati dan Wakil Bupati Muratara.

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel