"Iya bener drastis, 50-60 persen," jawab owner Meat a Meat.
Owner Meat a Meat tersebut juga mengalami stres akibat warungnya yang mendadak jadi sepi dan hampir tutup.
Bahkan, owner Meat a Meat juga mengurangi jumlah karyawannya.
"Sempet stres juga dong?," tanya Ardy kembali.
"Iya sempet stres, ada yang beberapa cabang sempet mau tutup juga."
"Karena emang jadi sepi, terus pengurangan karyawan juga," timpal owner Meat a Meat.
Belajar dari kesalahan kemarin, owner Meat a Meat tersebut berhapar agar kedepan usaha nya bisa lebih maju dan kembali membuat lapangan pekerjaan untuk orang lain.
"Harapan kedepannya sih usahanya bisa lebih maju, makin gede, dan membuka lapangan pekerjaan," tandasnya.
Review Pedas Codeblu
Rupanya, hal ini dipicu dari perkataan pedas dari mulut Codeblu soal seleranya terhadap steak yang ia pesan.
Pada bulan September tahun lalu, Codeblu sempat makan langsung di warung steak kaki lima 'Meat a Meat' yang ada di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Akan tetapi rupanya rasa dan kualitas steak di Meat a Meat tidak sesuai dengan selera Codeblu."
Baca juga: Kronologi Codeblu "Review" Pedas Warung Steak UMKM, Pemilik Sampai Alami Stres & Nyaris Bangkrut
Lewat videonya, Codeblu menyampaikan bahwa ia tidak merekomendasikan Meat a Meat karena menggunakan daging jenis Meltique.
Menurutnya daging tersebut memiliki rasa yang nyangkut di tenggorokan hingga berbahaya untuk kesehatan.
"Ini jadi pelajaran bagi semua org terutama yang mau jualan, jangan jual dagung meltique, bagi konsumen, jangan beli daging meltique.
Menurut saya warung steak tenda in harus berbenah total," kata Codeblu lewat Tiktoknya.