Berdasarkan hasil yang dihimpun oleh PT KAI, peristiwa itu berawal saat Bus Putra Sulung BE 7037 FU datang dari arah Belitang dengan tujuan Jakarta.
Di lokasi kejadian, bus tersebut diduga menerobos pelintasan swadaya.
"Pelintasan tersebut merupakan pelintasan yang telah KAI pasangkan palang pintu manual yang saat ini dijaga masyarakat sekitar secara swadaya," katanya.
Secara bersamaan, melaju di rel KA Rajabasa dari arah Lampung dengan tujuan Kertapati.
"Saat kejadian, masinis kami telah membunyikan semboyan 35 secara berulang namun tidak diindahkan oleh pengemudi bus sehingga temperan tidak bisa dihindari," kata Azhar.
Dia menambahkan, sebelum terjadi benturan, masinis sudah mencoba menghentikan laju kereta.
Namun dikarenakan jarak yang sudah dekat serta laju tonase kereta api, bus akhirnya terseret sekitar 50 meter.
"PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang mengucapkan turut berduka cita atas insiden yang terjadi di petak jalan Way Pisang (WAP) dan Martapura (MP) KM 193+7," katanya.
Sopir dan Kernet Diburu Polisi
Polisi mengimbau sopir dan kernet Bus Putra Sulung untuk segera menyerahkan diri.
Setelah insiden kecelakaan antara Bus Putra Sulung dengan Kereta Api (KA) Ekspres di Martapura, sopir maupun kernet bus tersebut kini keberadaannya tidak diketahui.
Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas sopir maupun kernet bus Bus Putra Sulung yang masih menghilang.
"Saat ini sopir dan kernet bus masih kabur, tetapi identitasnya telah kita kantongi. Untuk itu kita imbau segera menyerahkan diri guna mempertanggung jawabkan insiden ini," ujarnya, Senin (22/4/2024).
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com