Bicara soal tenaga, K450CB naik dari model sebelumnya (K410iB) jadi 450 TK. Soal torsi, lebih besar lagi, 2.350 Nm di 1.000-1.300 RPM, transmisi yang digunakan ada Opticruise yang diklaim bikin nyaman pengemudi dan tentu penumpang.
Bukan itu saja, K450CB dilengkapi dengan suspensi udara yang diklaim paling nyaman. Teknologi seperti Electronic Level Control disematkan, jadi bisa mengatur kekerasan tergantung dari kondisi jalan, bahkan bisa miring ke kiri saat menaikkan penumpang
Soal kemanan, K450CB dilengkapi dengan Electronic Brake System (EBS). Fitur tersebut terdiri dari Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Stability Program (ESP), dan rem parkir otomatis.
Lalu, dilengkapi juga hill hold yang mencegah bus mundur saat berhenti di tanjakan. Sampai ada Downhill Speed Control yang mengendalikan kecepatan bus saat melewati turunan panjang, cegah pengemudi hilang fokus.
Fitur keselamatan lain yang disematkan ada Integrated Retarder, sistem yang membantu kurangi kecepatan bus.
Cocok buat melewati turunan panjang dan mengurangi penggunaan service brake, sehingga risiko rem blong berkurang.
Harga sasisnya sekitar Rp 2 miliar, belum dengan bodi dan segala perintilan yang ada di kabin.
Pengakuan Satir
Setelah kisahnya viral, Satir menceritakan asal mula hingga alasan mengajak seluruh penumpangnya makan di rumah mertuanya.
Satir menceritakan, ada 30 penumpang yang dibawa untuk makan di rumahnya yang berada di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, (Sulbar).
Hal itu dilakukan karena dia melihat banyak warung tutup di hari Lebaran.
Sementara, para penumpang sudah kelaparan.
"Saat itu pas hari Lebaran, kita masih di perjalanan di wilayah Mamuju (Sulbar), jadi shalat Id di Mamuju. Setelah shalat, lanjut perjalanan cari warung sekitar jam 12.00 siang, tapi tidak ada warung buka. Kebetulan lewat di dekat rumah, saya bawa ke rumah," kata Satir kepada Kompas.com saat ditemui di perwakilan Borlindo di Jalan Lingkar Barat, Tallasa City Makassar, Sulsel, Senin (15/4/2024).
Namun, sebelum membawa seluruh penumpang makan di rumahnya, Satir lebih dulu menghubungi mertua dan istrinya bahwa akan singgah makan bersama puluhan penumpang.
"Saya infokan dulu ke orang di rumah karena masalahnya nanti (makanannya) tidak mencukupi, dan kebetulan memang saya juga mau singgah karena sudah lapar. Jadi saya ajak juga penumpang ke rumah untuk makan karena tidak ada warung terbuka," ucapnya.