Permintaan Beliau ini adalah dengan ucapan dan keadaanya; lisan Beliau berdoa, dan keadaan Beliau menunjukkan rasa butuh.
Nabi Musa membaca doa tersebut untuk memohon rahmat dan kasih sayang Allah agar menghapuskan penderitaan yang sedang ia alami.
Dalam keadaan yang sangat pasrah, Nabi Musa memanjatkan doa kepada Allah untuk diberikan kemudahan dan kebaikan untuknya.
Doa inilah yang kemudian dijelaskan panjang lebar dalam berbagai tafsir.
Doa Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir memiliki keutamaan dalam surat Al-Qasas.
Orang yang membacanya akan dilepaskan oleh Allah segala kesulitan-kesulitan hidup dan Allah mudahkan untuk mendapatkan kebaikan.
Karena doa Nabi Musa, Allah berikan jaminan keamanan bagi yang membaca doa ini. Kemudian Allah kumpulkan dengan orang-orang saleh, lalu yang lebih dahsyat lagi Allah nikahkan Musa dengan anak Nabi Syu'aib.
Oleh karenanya, doa Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir kerap kali dibacakan bagi seseorang yang menginginkan jodoh terbaik.
Selain itu, makna dari QS Al-Qasas ayat ke-24 ini juga dikaitkan dengan rezeki atau kemudahan dalam mencari rezeki.
Konteks saat ini dalam penafsiran ulama berbeda. Ada yang menafsirkan terkait rezeki (atau makan).
Ada pula ulama yang menafsirkan ini terkait dengan pekerjaan Nabi Musa yang sedang mengembala atau menolong ternak dengan sebuah minuman lantas berdoa. (Tafsir Al-Wajiz, Prof Wahbah Zuhailli).
Untuk itulah, membaca doa Nabi Musa ini terkait dengan dua hal, pekerjaan dan rezeki yang dimudahkan oleh Allah SWT.
Isi kandungan surat Al Qasas ayat 24 yang dihimpun dari buku Sekelumit Kandungan Isi Alquran oleh Ahmad Hamid
Surat Al Qasas ayat 24 mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu meminta dan berharap hanya kepada Allah SWT, baik permintaan untuk dunia maupun akhirat.