AKBP dokter Mansuri mengatakan untuk anak korban FA menderita luka yang lebih banyak ketimbang ibunya, Wasila.
Diketahui FA mengalami luka akibat senjata tajam di bagian perut.
"Selain di perut anak korban yang remaja juga mengalami luka lebih banyak. Ada luka tangkisan di tangan bagian bawah, sepertinya berusaha melakukan perlawanan," ujar Mansuri usai melakukan visum.
Sementara untuk Wasila mengalami luka lebih dari satu selain di leher bagian atas, namun Mansuri tidak membeberkan jumlah luka yang dialami oleh korban.
"Korban Wasila mengalami luka di leher bagian atas. Senjata yang digunakan pelakunya termasuk kategori benda tumpul karena permukaannya agak lonjong," katanya.
Dia menambahkan, tidak ada tanda kekerasan seksual yang dialami kedua korban.
"Tidak ada kekerasan seksual, hanya luka fisik. Karena kami hanya melakukan pemeriksaan luar jadi tidak begitu mendetail mengenai luka yang dialami korban," katanya.
Disaksikan Anak Bungsunya
Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, ada anak laki-laki korban yang melihat peristiwa itu.
"Anak korban yang laki-laki sempat kontak (dengan pelaku), anak tersebut sempat melihat perawakan pelaku," ungkap Kombes Haryo saat ditemui di TKP, Senin (15/4/2024).
Dari keterangan anak korban yang selamat, pelaku hanya satu orang dan pembunuhan itu dilakukan seorang diri.
Kombes Haryo berharap keterangan korban selamat bisa menjadi petunjuk.
"Anaknya tidak mengenali (pelaku)," ujarnya.
Kombes Haryo mengungkap, pihaknya sudah menemukan CCTV di rumah korban namun tidak berfungsi dengan baik.
"Sehingga kami kesulitan mendapat rekaman kejadian, namun kami tetap akan melakukan yang terbaik," terangnya.
Terkait motif pembunuhan, Kombes Haryo mengatakan masih dalam proses penyelidikan.
"Barang bukti yang diamankan berupa pengki yang masih menempel di bagian tubuh korban dan pisau dapur penuh dengan darah," katanya.
Dari informasi yang didapat, anak laki-laki yang menyaksikan peristiwa itu adalah anak bungsu korban.
(*)