Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.
Adan malah meminta uang Rp 1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.
Di situ keluarga mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong.
Dia meminta agar diselamatkan.
"Kami mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan," kata Yanikasi.
Baca juga: Tangis Aghnia Punjabi Dihujat Usai Putri Dianiaya Pengasuh, Menyesal Tinggalkan Anak: Ibu Terburuk
Baca juga: Sosok Fadhil Ashari Eks Manajer Restoran Hotman Paris, Diduga Curi Uang Ratusan Juta
Diketahui jika awalnya Adan pamit ke keluarga Iwan untuk mengajak Iwan tes Bintara TNI AL di Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2024.
Iwan mengatakan, keluarga percaya Adan bisa menjadikan anak kesayangan mereka itu prajurit TNI AL.
Lalu Keluarga juga telah menyanggupi uang Rp 200 juta yang diminta Adan untuk meluluskan Iwan menjadi Bintara TNI AL.
Keyakinan keluarga bahwa Adan bisa meluluskan Iwan karena pelaku mengaku memiliki paman yang berdinas di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang.
Adan lalu menjemput Iwan dari rumah korban pada 16 Desember 2022.
Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.
Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL.
Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.
Kepada keluarga, Adan menyebut Iwan sedang mengikuti pendidikan TNI AL.
Keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi secara langsung.