“Jadi pas waktu tidur dia lima kali mengigau ketakutan.
Setelah saya sadarkan ini terus tidur lagi, terus tidur ketakutan lagi saya sadarkan lagi, baru bisa tidur lagi,” ucap Aghnia.
Aghnia pun mengatakan, tengah memeriksa apakah ada luka dalam yang dialami sang anak akibat kekerasan tersebut.
"Lagi didalami (untuk luka dalamnya)," kata Aghnia.
Kendati begitu, ia merasa terpukul dengan hal yang menimpa sang anak.
Dianiaya 1 Jam
Aghnia mengatakan, IPS melakukan dugaan kekerasan pada sang anak selama satu jam.
Hal ini membuat sang anak juga mengalami luka-luka lebam di wajah dan di mata.
“Kalau melihat CCTV anak saya disiksa satu jam lebih tanpa ada ampun.
Disiksa dalam artian anak saya lari ke sana ke sini dikejar sampai mampus,” ujar Aghnia.
Aghnia berharap IPS mendapat hukuman yang berat karena tindakannya yang keji saat melakukan dugaan kekerasan pada anaknya.
"Saya sebagai seorang ibu merasa terpukul, mungkin banyak yang menyalahkan saya kenapa pakai suster dan lain-lain.
Yang tahu kehidupan saya, saya sendiri jadi kebutuhan masing-masing orang berbeda-beda," kata Aghnia.
"Saya berharap pelaku dijerat hukum sebesar-besarnya karena kalau melihat CCTV, anak saya disiksa 1 jam lebih tanpa ada ampun.
Anak saya lari ke sana ke sini dikejar sampai mampus," tutur Aghnia.