Pilkada 2024

Saling Melengkapi dan Basis Dukungan Jadi Alasan Mawardi Yahya Pilih Harnojoyo di Pilgub Sumsel 2024

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saling Melengkapi dan Basis Dukungan Jadi Alasan Mawardi Yahya Pilih Harnojoyo di Pilgub Sumsel 2024

TRIBUNSUMSEL.COM - Mawardi Yahya menggandeng mantan Walikota Palembang, Harnojoyo untuk maju di Pilgub Sumsel 2024.

Bukan tanpa alasan, pengalaman dan basis daerah dukungan menjadi alasan Mawardi memilih Harnojoyo.

Menurutnya, pasangan Mawardi-Harnojoyo merupakan kombinasi yang pas.

Keduanya pernah menjadi ketua DPRD, pernah menjadi walikota, pernah menjadi bupati.

Dan dilihat dari rekam jejak dan latar belakang, keduanya bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan aman dan tidak ada masalah.

"Mungkin dasar wilaya, saya yang sini, dan Harnojoyo, Lahat, Basemah, Musi Rawas sini ya. Jadi terwakili," kata Mawardi dikutip dari channel youtube @wenyramdiastuti.

Selain itu, faktor partai yang sudah berkoalisi dan sama-sama mendukung paslon presiden nomor 2 juga turut menjadi pertimbangan.

"Demokrat-Gerindra sudah bersatu di nasional, jadi diteruskan. selain itu, pertimbangan gaya Harnojoyo yang biasa saja dan tak  pernah berubah selama menjabat walikota juga menjadi pertimbangan," ungkapnya.

Kini, setelah deklarasi, foto Mawardi Yahya-Harnojoyo sudah bertebaran di kota Palembang.

Mawardi mengaku, tidak mau menganggap enteng Pilgub Sumsel 2024 ini dan menganggap waktu Pilgub Sumsel 2024 yang bakal digelar pada bulan November sangatlah singkat.

"Mungkin yang lain belum deklarasi karena  anggap enteng. Tapi kalau kita harus sosialisasi dulu," katanya.

Tinggalkan Herman Deru

Mawardi Yahya dan Harnojoyo menjadi pasangan pertama yang mendeklarasikan diri maju sebagai pasangan bakal calon gubernur (bacagub)  dan bakal calon wakil gubenur (bacawagub) Sumatera Selatan (Sumsel) 2024.

Dengan deklarasi tersebut, Mawardi mengaku sangat wajar jika dirinya maju sebagai bacagub meski dirinya disebut meninggalkan Herman Deru.

Menanggapi hal tersebut, Mawardi menjelaskan selama ini hubungannya dengan Herman Deru berjalan baik dan tak pernah ada masalah.

Namun, kontrak politiknya dengan Herman Deru selama lima tahun sudah berakhir dan ia berhak untuk maju sebagai bacagub Sumsel.

"Itulah mengapa setiap periode jabatan itu lima tahun, pemimpin dan wakilnya boleh perpikir dan diberikan kesempatan untuk maju. Dan itu saya kira sah-sah saja. Saya juga sudah tidak bisa menjadi orang nomor dua lagi," katanya.

Mawardi menjelaskan, sebagai Ketua Tim TKD Prabowo-Gibran di Sumatera Selatan, ia memiliki beban moral agar apa yang menjadi program dicanangkan paslon no.2 ini bisa menjadi kenyataan di Sumsel.

"Nah, untuk itu salah satu caranya dan memastikan bisa terealisasi di Sumsel, saya mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel," Terangnya.

Saat bakal maju sebagai bacagub Sumsel 2024, Mawardi mengaku tidak pernah menghubungi Herman Deru, dan ia merasa tidak ada beban karena tak kontrak politik lima tahun sudah berakhir.

"Dia kita sudah foto sendirian maju menyebut bakal maju lagi. Selain itu, partai dan dukungan presiden juga kini sudhah beda. Jadi alasan logis jika berpisah. Saya tidak meninggalkan," terangnya.

Baca juga: Joncik Muhammad Siap Maju Pilgub Sumsel 2024, Berkomitmen Pengabdian ke Masyarakat Tak Ada Batasnya

Baca juga: Mawardi Yahya Ngaku Tak Tinggalkan Herman Deru di Pilgub Sumsel 2024, Tapi Tak Bisa Jadi Wakil Lagi

Reaksi Istri

Mendeklarasikan diri maju di Pilgub Sumsel 2024.

Istri dan anak-anaknya mendukung langkah Mawardi Yahya meski saat pertamanya sedikti kaget.

"Sudah dipikir, tidak ada tanggung jawab dengan anak. Berburu untuk kebaikan. Kalo jadi pemimpin, manfaat jadi lebih banyak," terangnya.

Mawardi juga mengaku sudah tidak siap menjadi wakil gubernur Sumsel lagi dan sudah sangat wajar jika ingin naik menjadi orang nomor satu di Sumsel.

"Mudah-mudahan mendapat dukungan," tegasnya.

Langkah Pemenangan

Maju di Pilgub Sumsel 2024, Mawardi Yahya memiliki langkah untuk menang salah satunya ialah dengan banyak adaptasi dengan masyarakat, sosialisasi dan memberikan pemahaman, karena menurutnya politik itu sama dengan sedekah.

"Panitia penuh pas menjelang hari H, setelah hari H habis," celetuknya.

Disinggung mengenai sang adik, Ridho Yahya yang juga disebut bakal maju di Pilgub Sumsel 2024.

Mawardi mengaku tak mengetahui hal tersebut, namun seadainya terjadi, ia tak terlalu mempermasalahkannya.

"Kala ada dua pasang keluara Yahyakan tidak masalah, bagus siapaun yang menang, saya tidak mau membatasi, tapi saya tetap maju," tegasny.

Rencana Kedepan

Andai terpilih menjadi Gubernur Sumsel 2024, Mawardi mengaku akan meneruskan program-program gubernur masa lalu yang belum jadi kenyataan hingga saat ini, dan menyempurnakan legacy gubernur sebelumnya.

"Meninggalkan dampak yang positif di kota kabupaten di Sumsel, kalo selama jadi wakil saya belum, karena tidak bisa mengambil keputusan, tegasnya.

Disinggung mengenai Syahrial Oesman yang menjadi kapten pemenangan Mawardi-Harnojoyo.

Menurutnya, ia dan Syahrial Oesman memiliki mimpi yang sama yakni menciptakan pelabuhan Samudra di Tanjung Api-Api yang hingga saat ini belum terlaksana.

"Mungkin ada tapi bukan pelabuhan Samudra, dan itu bakal dilanjutkan," katanya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini