Saat bekerja, Asih pun menggendong anaknya ke mana-mana.
Asih mengungkap putrinya itu sering kejang-kejang, sehingga ia tak tega meninggalkannya.
“Ini teh dalam sebulan paling seminggu yang gak kejang-kejangnya,” ungkap Asih.
Tak ada jalan lain yang dilakukan Asih selain terus berjuang dan tak menyerah pada nasibnya.
Karena upah yang tak cukup, Asih dan Ani sering kali menahan lapar.
Ia pun harus puasa karena tidak ada uang untuk membeli beras.
Baca juga: Kisah Fathir Pengidap Autisme & ADHD jadi Penghafal Alquran, Hancur Hati Ibu Sang Anak Sering Dihina
Terkadang, Asih dan Ani hanya bisa minum air putih untuk mengganjal rasa laparnya.
Asih menyebut, Ani begitu menyukai telur untuk makan.
Namun, ada daya uangnya tak cukup untuk membeli kebutuhannya sehari-hari, apalagi makan dengan telur.
Pilunya, ibu Asih bercerita dirinya dan sang putri pernah sampai tidak makan empat hari.
Diketahui pengunggah akun Twitter @okkaocha membuka donasi untuk membantu kebutuhan Asih di situs resmi Kitabisa.com.
Sementara itu belum diketahui lebih detail mengenai lokasi tempat tinggal Asih berada. Namun diduga Asih berasal dari Jawa Barat.
Kini, kisah perjuangan Asih seorang ART yang merawat anaknya yang lumpu otak itu viral dan mendapat simpati dari warganet.
Tak sedikit warganet ikut prihatin dan terenyuh dengan kisah perjuangan seorang ibu tersebut.
Berikut beragam komentar warganet.