Arti Kata Bahasa Arab

Arti Tarwihatun, Qiyamu Ramadhan Adalah, Berikut Penjelasan Dua Pilihan Formasi Sholat Tarawih

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Tarwihatun, Qiyamu Ramadhan Adalah, Berikut Penjelasan Dua Pilihan Formasi Sholat Tarawih

Berapa rekaat  Qiyamu Ramadan?

Qiyamu Ramadhan dapat dikerjakan sebanyak 11 rakaa’at. yakni terdiri dari delapan rekaat ditambah 3 rekaat sholat witir.

 Hal ini didasarkan pada hadist riwayat Abi Salamah bin Abdirrahman ketika beliau bertanya pada Aisyah (Istri Rasullah).

كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ ؟ قَالَتْ : ” مَا كَانَ الرسول الله ص.م يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثًا. ( رواه البخاري)

Artinya:

Bagaimana shalatnya Rasulullah saw di bulan Ramadhan? Aisyiyah menjawab: Tidaklah Rasulullah saw. menambah baik di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan lebih dari sebelas raka’at. Beliau shalat empat raka’at maka janganlah kamu tanyakan bagus dan lamanya, kemudian beliau shalat empat raka’at, maka janganlah kamu tanyakan bagus dan lamanya, kemudian beliau mengerjakan shalat tiga raka’at (HR al-Bukhari)

Sebelum mengerjakan Qiyamu Ramadhan, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah dua raka’at ringan (Shalat Iftitah). Shalat iftitah dapat dikerjakan secara berjamaah sesuai dengan shalat tarawih yang sebaiknya dikerjakan secara berjamaah.

Shalat iftitah dilakukan dengan cara: pada rakaat pertama setelah takbiratul-ihram membaca doa iftitah “Subhanallah dzil malakuti wal jabaruti wal kibriya-I wal ‘adzamah’”, dan pada rakaat kedua hanya membaca surat al-Fatihah, dan pada rakaat kedua hanya membaca surat Al-Fatihah (tanpa membaca surat lain).


Ada dua macam pilihan formasi sholat tarawih


Pada pilihan pertama, memilih formasi 4-4-3 berdasarkan hadist Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibunda Aisyah r.a yang berbunyi,

“Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunah pada bulan ramadan dan bulan llainnya lebih dari sebelas rakat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya Bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau shalat lagi empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya lalu beliau shalat lagi tiga rakaat (witir).” (HR. Muslim)

Kemudian pilihan kedua, formasi 2-2-2-2-2-1 berdasa kan hadis Riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang berbunyi,

“Aku berdiri di samping Rasullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya dikepalaku dan dipegangnya telinga kanan ku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh.” (HR. Muslim)

Setelah selesai 3 rakaat shalat witir, disunnahkan membaca doa:

Membaca tasbih (3 kali)

Halaman
123

Berita Terkini