Dengan demikian, istilah “dibelenggu” menjadi ungkapan atas kelemahan setan menyelewengkan, menggoda manusia, dan memperindah keinginan syahwat manusia.
Orang-orang yang lulus dari godaan setan karena setan terbelenggu, itulah orang yang berhasil puasanya, dengan tujuan takwa/
Lalu mengapa masih banyak kemaksiatan di bulan puasa, padahal setan dibelenggu?
Menurut Abu Muhammad penulis Kitab ‘Umdatul Qari, mengapa kemaksiatan masih merebak pada bulan Ramadhan walau setan dibelenggu? Jawabannya setan terbelenggu pada bulan itu bagi orang-orang yang berpuasa yang menjaga syarat, rukun, dan adabnya. (Syekh Badruddin Al-Aini, ‘Umdatul Qari Syarh Shahihil Bukhari, juz X, halaman 270).
Setan terbelenggu bagi orang-orang yang yang takwa yang menurut Alquran Surat Ali Imran ayat 133-134, Yaitu orang yang segera mohon ampun, sedekah dalam sempat dan sempit (tidak pelit/tidak kikir), orang yang menahan emosi, orang yang memaafkan dan orang yang berbuat baik.
Itulah maksud setan-setan dibelenggu di bulan Ramadhan, berikut kumpulan hadits nabi tentang puasa Ramadhan. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Makna Ya Ayyuhalladzina Amanu Kutiba Alaikumus Siam, Perintah Allah Diwajibkan atas Kamu Berpuasa
Baca juga: Arti Ikhtilafu Ummati Rahmah, Kutipan Bahasa Arab Perbedaan adalah Rahmat, Bentuk Kasih Sayang Allah
Baca juga: Arti Allahumma Arinal Haqqa Haqqa, Doa Mohon Ditunjukkan Kebenaran dan Dijauhkan dari Keburukan
Baca juga: Bacaan Sholawat Tunjina dalam Tulisan Latin Beserta Terjemahannya, Mudah Diamalkan