TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Kondisi jalan di Talang Kukuy Dusun 3 Desa Sungai Langan Kecamatan Penukal Kabupaten PALI licin dan berlumpur saat musim penghujan.
Akibatnya, akses jalan menuju ke Talang Kukuy PALI cukup sulit dilalui oleh kendaraan.
Kondisi jalan Talang Kukuy PALI berlumpur ini sebenarnya sudah seringkali diadukan ke Pemkab PALI tetapi memang hingga kini belum ada realisasi untuk mengatasi kondisi tersebut.
Belum tersentuh nya pembangunan Infrastruktur jalan menuju Talang Kukuy Dusun 3 Desa Sungai Langan, membuat dusun tersebut terisolir selama puluhan tahun.
Tak hanya para guru yang akan mengajar di SDN 18 Penukal yang berada di Talang Kukuy membuat aktivitasnya terhambat ketika datang musim penghujan.
Baca juga: Kisah Guru SDN 18 Penukal di Talang Kukuy PALI, Rela Jalan Kaki 5 Km Jalan Berlumpur Demi Siswa
Para siswa SMP dan SMP yang merupakan anak dari warga Talang Kukuy yang akan bersekolah ke Desa tetangga, juga kesulitan menempuh jalan berlumpur ketika musim penghujan.
Begitu juga dengan masyarakat yang akan menjual hasil pertanian karetnya, maupun masyarakat yang akan berbelanja Kepasar, dengan kondisi jalan tersebut, tentunya mobil yang memang memiliki spesifikasi untuk melalui Medan jalan berlumpur, dipastikan tidak dapat melintasi jalan tersebut dan jika nekat menerobos kemungkinan akan terjebak lumpur.
Aldo salah satu pelajar warga Talang Kukuy Dusun 3 Desa Sungai Langan, yang saat ini bersekolah di SMP Negeri 5 Penukal di Desa Sungai Langan.
Setiap hari ketika musim penghujan, Aldo bersama adik nya, menggunakan sepeda motor menempuh jalan berlumpur demi bersekolah di SMP Negeri 5 Desa Sungai Langan.
Pelajar kelas 9 SMP itu juga sering mengeluhkan kondisi jalan yang susah dilalui ketika musim penghujan, yang membuat dirinya bersama adiknya sering terlambat datang ke sekolah.
"Kalau malam nya hujan, paginya jalannya lengket dan licin, susah lewat nya, sering terlambat ke sekolah,"ungkapnya ketika ditemui saat sedang pulang sekolah menuju rumah nya di Talang Kukuy, Senin (26/2/2024).
Kendati jalan tersebut sudah dilalui ketika musim penghujan, namun tak menyurutkan tekad Aldo untuk tetap bersekolah.
"Biarpun jalannya jelek, tapi setiap hari tetap pergi ke sekolah, meski datangnya terlambat, dan guru disekolah juga maklum,"tuturnya.
Begitu juga dengan Elka Mayang, pelajar SMP kelas 7 ini, setiap harinya menggunakan sepeda motor menuju ke sekolah nya di SMP Negeri 5 Penukal yang berada di Desa Sungai Langan.
"Kalau disusun kan cuma ada SD, jadi sekolah nya di SMP Negeri 5 Desa Sungai Langan, setiap pagi pake motor,"ujarnya.
Terkadang, Elka juga harus bolos sekolah, karena kondisi jalan rusak dan berlumpur, yang membuat dia dan teman-temannya tidak memungkinkan datang ke sekolah.
"Kalau hujan susah jalannya, ini aja buka sepatu karena takut kotor, kadang juga licin sehingga jatuh dari motor dan membuat seragam kotor,"kata Elka.
Tak hanya para pelajar, warga dan bahkan para petani pun cukup kesulitan ketika hendak membawa hasil kebunnya melalui jalan berlumpur.
Kadang, motor yang digunakan mereka mengalami lepas rantai, karena banyak lumpur yang lengket di Gear motor maupun roda.
"Ini aja sudah 3 kali lepas rante, kadang juga sampe putus,"ujar Ola, salah seorang Petani warga Desa Mangkunegara yang sehari-harinya menyadap karet di Talang Kukuy.
Sementara itu, Saiful selaku Kepala Dusun (Kadus ) 3 Talang Kukuy Desa Sungai Langan mengatakan, bahwa pihak nya sudah 3 kali mengajukan proposal perbaikan jalan ke Dinas PUTR PALI.
Namun sampai dengan saat ini, belum terealisasi sama sekali. Padahal menurut nya, jumlah penduduk di Talang Kukuy sudah bertambah dan berkembang.
"Sudah 2 kali kami ajukan proposal pak, tapi belum terealisasi, apalagi Talang Kukuy saat ini sudah menjadi Dusun 3 Desa Sungai Langan, penduduk nya juga sudah mencapai 600 jiwa, terdiri dari 120 Kepala Keluarga,"ungkapnya.
Sebenarnya nya menurut Saiful, pada tahun 2020 lalu, ketika masuk proposal pertama kali, Pemkab PALI sudah menganggarkan dana sebesar Rp 500 juta untuk pembangunan jalan cor beton sepanjang 157 meter, dan sudah direalisasikan jalan cor beton di pemukiman penduduk Dusun 3 Talang Kukuy.
Kemudian pada tahun 2021, dilakukan pengajuan berkas proposal lagi dan dianggarkan lagi pembangunan jalan sebesar Rp 3,8 miliar.
Namun sayangnya, kami masyarakat Dusun 3 Talang Kukuy, tidak menikmati pembangunan jalan itu, karena pembangunan jalan tersebut dibangun di Desa lain dan tidak sampai ke Dusun 3 Talang Kukuy Desa Sungai Langan, sehingga akses utama jalan menuju Dusun 3 ini belum tersentuh pembangunan,"ungkapnya.
Diceritakan Saiful, padahal masyarakat yang mendiami Talang Kukuy ini sudah ada sejak tahun 1960. Dahulu memang merupakan Talang (Perkampungan) bagi para petani yang bermalam di kebun.
Namun kondisi nya saat ini sudah menjadi Dusun, karena jumlah penduduk yang bertempat tinggal disini semakin bertambah.
"Malahan sebelum PT Medco Energi yang membuat lokasi dan kantor disini, penduduk Talang Kukuy sudah ada dan bermukim disini, sementara PT Medco Energi baru masuk sini sekitar Tahun 1970 an,"terangnya.
Memang dahulunya, lanjut Saiful, jalan tersebut merupakan jalan perusahaan minyak PTSI (Pertamina saat ini).
Namun meskipun jalan perusahaan, sudah selayaknya Pemerintah membangun jalan ini, karena dengan kondisi jalan ketika musim penghujan berlumpur, cukup menghambat aktifitas dan perekonomian warga.
"Setidaknya jika jalan ini statusnya masih milik perusahaan dan belum diambil ahli Pemkab PALI, mestinya pemerintah mendesak pihak perusahaan untuk membantu memperbaiki jalan ini, karena ini merupakan akses satu-satunya jalan yang dilalui warga,"Imbuhnya.
Bahkan, mobil pengangkut karet yang keluar dari Talang Kukuy jam 12 malam, baru tiba di Desa Sungai Langan pada jam 12 siang, karena terjebak lumpur.
Begitu juga dengan para pedagang Pasar Kalangan di Dusun 3 Talang Kukuy, sudah 2 Minggu ini para pedagang pasar kalangan tidak berjualan di Talang Kukuy dikarenakan dengan kondisi jalan saat ini, mobil para pedagang tidak bisa masuk.
"Untuk itu kami berharap Pemerintah dapat membangun Infrastruktur jalan yang merupakan Akses satu-satunya keluar masuk warga Dusun 3 Talang Kukuy," pintanya.
Meski saat ini sudah beberapa tahun yang lalu, warga Talang Kukuy di aliri Listrik PLN, namun karena belum tersentuh nya pembangunan jalan dan tidak ada sinyal seluler ( Blank Spot sinyal) membuat dusun ini terisolir.
"Terutama jalan, kami sangat berharap sekali adanya pembangunan jalan, karena para pelajar, guru dan juga masyarakat, terhambat aktivitas nya ketika musim penghujan, "tandasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com