Awal (25) anak bungsu korban Titin (51) penumpang ojol mengatakan, sang ibu pergi ke Bangka untuk menjenguk cucu yang sedang sakit selama satu pekan terakhir.
"Ibu mau jenguk cucu yang lagi sakit di Bangka, anak kakak perempuan saya sudah seminggu sakit jadi ibu mau jenguk kesana," ujar Awal kepada Tribunsumsel.com saat berada di kamar jenazah RSMH Palembang.
Malam sebelum kejadian ke Bangka Titin membangunkannya untuk pindah ke tempat tidur agar tidak kedinginan.
"Sempat dibangunkan supaya pindah tempat tidur, karena takut saya kedinginan. Saya dipeluknya waktu tidur," katanya.
Kemudian ketika hendak berangkat sang ibu pamit dan membangunkannya lagi.
Awal sudah menawarkan diri untuk mengantar ibunya ke Damri, namun sang ibu menolak karena sudah berpesan ke korban Boni.
"Aku sudah menawarkan diri untuk ngantar ibu, tapi kata ibu biarlah kak Boni. Karena sudah pesan sama dia," katanya.
Ketika melanjutkan tidur, Awal bermimpi jika ia bertemu dan dicium oleh seorang perempuan.
Awal mengetahui sang ibu menjadi korban kecelakaan sekitar pukul 7 pagi setelah mendapat beberapa kali panggilan telepon masuk.
"Pas lanjut tidur saya mimpi ketemu perempuan yang cium saya, ternyata itu ibu. Saya terbangun jam 7 pagi dan dapat kabar kalau ibu kecelakaan," katanya.
Ia sangat menyayangkan jika pelaku yang menabrak Boni dan ibunya hingga tewas langsung kabur meninggalkan kedua korban.
Awal berharap pelaku segera menyerahkan diri ke polisi dan menemui keluarga korban.
"Mereka sempat terkapar beberapa jam. Harusnya mungkin masih bisa selamat. Pelaku ini cobalah menyerahkan diri saja," katanya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com