Wanita Overdosis di Orgen Tunggal

Polisi Selidiki Cinderella Tewas Diduga Overdosis di Acara Orgen Tunggal, Keluarga Tolak Visum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pihak keluarga RA, wanita muda meninggal dunia di acara orgen tunggal menolak untuk memperpanjang kasus kematian korban, Kapolres Banyuasin mengungkap tetap selidiki kasus

TRIBUNSUMSEL.COM- Polisi usut kasus kematian RA, wanita muda meninggal dunia di acara orgen tunggal sebuah pesta hajatan di Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Namun, Kapolres Banyuasin mengungkapkan bahwa pihak keluarga RA menolak untuk memperpanjang kasus kematian korban.

Keluargan dari wanita yang dapat julukan Cinderella itu juga menolak korban dibawa ke rumah sakit untuk visum atau autopsi.

Baca juga: Sosok RA Wanita Tewas Usai Kejang-Kejang di Acara Orgen Tunggal di Banyuasin, Dijuluki Cinderella

Terungkap sosok RA, wanita yang meninggal dunia usai kejang-kejang saat menghadiri acara orgen tunggal di sebuah pesta hajatan di Kabupaten Banyuasin (IG/info.muratara/Tiktok/riska.anisa14)

Dari data atau identitas korban, tertera bila korban merupakan warga Mangun Jaya Kabupaten Muba.

Para saksi yang diminta keterangan, juga sama sekali tidak mengenal korban termasuk juga teman-teman korban.

"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga korban, mereka mengatakan bila kasus ini tidak mau dilanjutkan pemeriksaannya atau diperpanjang. Selain itu, saat korban dibawa ke rumah sakit, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum ataupun autopsi," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa.

Meski dari pihak keluarga menolak untuk memperpanjang kematian korban, dan korban sendiri sudah dimakamkan, akan tetapi dari pihak Polres Banyuasin akan tetap melakukan proses penyelidikan.

Polres Banyuasin masih akan terus mendalami kasus ini, sampai menemukan secara pasti apa penyebab tewasnya korban.

Apakah korban memang tewas karena overdosis ataukah memang ada hal lain.

Sebab jika benar korban meninggal akibat overdosis, pihaknya akan mencari tau dari mana korban mendapat barang tersebut.

"Kejadiannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan Banyuasin. Kasus ini, masih terus kami selidiki terutama untuk memanggil teman-teman korban. Apakah betul korban ini meninggal karena diduga overdosis atau ada hal ini.

Bila memang nantinya karena overdosis, akan lebih intens lagi kami melakukan penyelidikan, barangnya dari mana, mereka beli dimana dan berapa banyak," ungkap Ferly.

Baca juga: Marco Teman Dekat Tamara Tyasmara Ngamuk Dituding Tewaskan Dante, Tak Terima Diperlakukan Tersangka

Sejauh ini, lanjut Ferly pihaknya masih tetap melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi meski dari pihak keluarga meminta untuk dihentikan proses pemeriksaan.

Ferly juga sebelumnya mengaku anggotannya sudah bergerak ke lokasi acara hajatan tempat wanita tersebut dikabarkan meninggal dunia.

"Kami sudah memeriksa pemilik hajatan, kades, rekan korban dan saksi lainnya," kata Ferly,

Hasilnya, pemilik hajatan, kades hingga sejumlah saksi tidak mengenal korban yang meninggal dunia.

Viral

Sebelumnya, video seorang wanita tengah bergojet ditengah musik remix yang terus menggema viral di media sosial.

Namun tak lama dari itu, wanita itu dikabarkan sempat mengalami pingsang dan kejang-kejang.

Belakangan diketahui, wanita yang dijuluki Cinderella itu dikabarkan meninggal dunia karena over dosis di acara orgen tunggal, Rabu (7/2/2024).

Tangkap layar video wanita tewas usai kejang-kejang di acara orgen tunggal acara hajatan di Banyuasin (ig @apokabarpalembang.id)

Adapun dalam video yang beredar di sosial media, tampak wanita yang sedang kejang-kejang itu berusaha disadarkan oleh teman-temannya.

Di tengah suasana orang yang masih menikmati dentuman musik orgen tunggal, wanita itu duduk dengan kondisi lemas sembari terus berusaha disadarkan.

Namun karena tak kunjung sadar, wanita itu kemudian dibopong untuk kemudian dibawa meninggalkan lokasi hajatan.

Dari keterangan yang beredar, disebutkan wanita itu diduga mengalami overdosis di tengah acara.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa mengatakan, mereka sudah bergerak melakukan penyelidikan dari informasi yang diterima, bukan dari temuan atau laporan polisi.

"Wanita itu meninggal dunia. Kami sekarang masih bergerak dari informasi. Kami sudah memeriksa pemilik hajatan atau pesta, kades, rekan korban dan saksi-saksi yang ada di sana," kata Ferly, Rabu (7/2/2024).

Sementara, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mulai dari pemilik hajatan, organ tunggal, kades, dan sejumlah saksi, bila tidak ada yang mengenal korban.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkini