Kondisi Korban
Sumber di RSUD PPU menyebutkan, dari hasil otopsi terhadap para korban disebutkan bahwa rata-rata korban mengalami luka serius di bagian kepala.
"Ada yang luka di kepalanya sangat parah dan nyaris terbelah.
Pihak keluarga meminta semua korban langsung dimandikan dan dikafani untuk langsung dimakamkan.
Sebelumnya kami jugaakan menjahit luka yang diderita korban," kata sumber di RSUD PPU. Dikutip dari TribunKaltim.co, Selasa (6/2/2024).
Baca juga: Sosok JND Siswa SMK di PPU Tega Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Karena Cinta Kandas, Sadis
Kronologi Kejadian
Informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, saat melakukan aksi keji itu pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.
"Listrik dimatikan melalui meteran,
lalu ia masuk sambal membawa parang," kata sumber terpercaya di kepolisian. Dikutip dari TribunKaltim.co, Selasa (6/2/2024).
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo. Saat itulah dengan gelap mata JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang didalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).
Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.
Baca juga: Kronologi Satu Keluarga di PPU Tewas Dibunuh Oleh Siswa SMK, Berawal Diduga Soal Asmara Kandas
Korban Dilecehkan
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.