Namun karena anaknya tak sabar ingin segera berenang, akhirnya Tamara pun mengantarkan sang anak ke kolam renang.
"Tadinya emang mau ikut aku dulu kerja mau ikut dulu ke lokasi tapi gimana anak kecil kalau udah mau renang ya merengek," jelas Tamara.
"Makanya aku drop-in dulu," sambungnya.
Tak membiarkan sang anak sendirian, Tamara pun menitipkan buah hatinya kepada rekan yang sudah ia percayakan selama ini.
Menurutnya, sang anak bukan pertama kalinya berenang.
"Dan dia renang sama temannya yang ini bukan baru sekali aja," jelasnya.
"Itu renang sama ini orang yang sangat aku percaya lah pokoknya untuk nitipin dia," terangnya.
Meski tak mengerti kejadian yang sebenarnya, Tamara beranggapan bahwa anaknya mungkin sudah tidak sabar untuk berenang.
"Enggak tahu gimana ceritanya mungkin namanya anak-anak udah lihat air nggak sabaran ya, di sini ada orang dewasanya
sih," ucap Tamara.
Tamara mengaku ia diberi kabar setelah anaknya dilarikan ke Rumah Sakit.
"Orang dewasanya gitu yang aku percayain, tapi enggak tahu gimana aku dah ditelepon kondisinya udah lagi mau dibawa ke rumah sakit," bebernya.
Kendati demikian, hingga kini wanita berusia 29 tahun itu pun belum berani untuk melihat CCTV pada kolam renang tersebut.
Bukan tak mau, Tamara hanya belum siap untuk melihat kronologi yang sebenarnya.
"Sebenarnya nih aku belum lihat cctv-nya, jadi kronologi aku belum tahu yang sebenarnya."
"Sengaja (belum lihat) karena apa ya belum kuat gitu kalau lihat CCTV ya," ucapnya dengan tahan tangis.
Namun, Tamara nantinya akan melihat CCTV saat 7 hari selepas kepergian sang anak sudah selesai digelar.
"Kayak ntar deh 7 harian dulu selesai baru aku mau lihat gimana kejadiannya," pungkasnya.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran Whatsapp Tribunsumsel.com