Meski tak mengerti kejadian yang sebenarnya, Tamara beranggapan bahwa anaknya mungkin sudah tidak sabar untuk berenang.
"Enggak tahu gimana ceritanya mungkin namanya anak-anak udah lihat air nggak sabaran ya, di sini ada orang dewasanya
sih," ucap Tamara.
Tamara mengaku ia diberi kabar setelah anaknya dilarikan ke Rumah Sakit.
"Orang dewasanya gitu yang aku percayain, tapi enggak tahu gimana aku dah ditelepon kondisinya udah lagi mau dibawa ke rumah sakit," bebernya.
Kendati demikian, hingga kini wanita berusia 29 tahun itu pun belum berani untuk melihat CCTV pada kolam renang tersebut.
Bukan tak mau, Tamara hanya belum siap untuk melihat kronologi yang sebenarnya.
"Sebenarnya nih aku belum lihat cctv-nya, jadi kronologi aku belum tahu yang sebenarnya."
"Sengaja (belum lihat) karena apa ya belum kuat gitu kalau lihat CCTV ya," ucapnya dengan tahan tangis.
Namun, Tamara nantinya akan melihat CCTV saat 7 hari selepas kepergian sang anak sudah selesai digelar.
"Kayak ntar deh 7 harian dulu selesai baru aku mau lihat gimana kejadiannya," pungkasnya.
Sebelummya, kabar meninggalnya Raden Andante Khalif Pramudityo diumumkan sendiri oleh Tamara Tyamara lewat akun Instagramnya.
Kepergian putranya itu membuat Tamara Tyasmara tak kuasa menahan tangis saat prosesi pemakaman berlangsung.
Tamara menangis sejadi-jadinya saat almarhum Dante dimasukkan ke dalam liang lahat.
Saking sedihnya, Tamara tak berhenti memeluk makam dan nisan putra sematawayangnya itu.
Bahkan para pelayat terus berusaha menguatkan Tamara yang tergeletak lemas disamping makam.