Suaminya bermarga Silalahi juga merupakan guru di SMA Methodist Kota Pematangsiantar.
Maka tak ayal, sejak jenazah tiba malam tadi, sontak para tetangga dan keluarga jauh sudah berdatangan ke rumah duka.
"Suaminya ini kan aktif juga di kegiatan gereja HKBP dekat sini. Ya, kita pun merasa kehilangan lah. Ibu ini juga orangnya dermawan," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, korban guru semula berencana hendak melayat ke salah satu rumah orangtua guru lainnya di Pamatang Raya.
Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Jajaran guru dan siswa SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diselimuti duka yang cukup dalam. Lima guru mereka menjadi korban meninggal dunia pada kecelakaan yang terjadi di Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) siang.
Sehari setelah kecelakaan, Kamis (25/1/2024) tampak pihak sekolah mengibarkan bendera setengah tiang di lapangan upacara. Sejumlah siswa tampak duduk berbaris untuk menyusun kelompok yang akan melayat ke rumah duka.
Kepala Sekolah M. Syahrizal Damanik mengatakan bahwa jajaran guru sangat terpukul atas kejadian ini. Rombongan guru (5 orang) yang menjadi korban adalah Tim Sosial Kekeluargaan (Soskel) Guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar.
"Rencana mereka melayat ke Raya.
Ada di antara mereka juga guru yang sudah gak ada jam ngajar.
Mereka ke Raya, dan di perjalanan dapatlah saya berita kalau mereka kecelakaan," kata Syahrizal.
Para guru berangkat melayat ke rumah salah satu guru lainnya yaitu Elvi Sinaga di Nagori Raya Usang.
"Di dalam mobil, mereka ada tujuh orang.
Dua yang di depan selamat.
Tapi lima yang di belakang terhimpit truk tronton," sambung Syahrizal.