TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Jalan Lintas Sumatera rusak parah di Desa Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Panjang ruas jalan yang berlubang hampir mencapai 60 meter, akibatnya pengendara yang melintas di jalur ini harus ekstra hati-hati.
Pantauan di lokasi kerusakan jalan ini sudah ditanggulangi dengan cara mengikis dan menimbun lubang pakai batu agregat.
Namun, di musim hujan ini batu-batu sudah mulai hanyut dan lubang sudah di tengah jalan sudah kembali terbuka.
Apabila jalan tidak segera dilakukan penanggulangan dengan layak maka dipastikan keruskaan jalan akan makin parah.
Mengingat musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan Februari.
Sementara batu yang ditimbun di jalan yang berlubang sekitar 60 meter ini kini sudah mulai habis terbawa air hujan.
Untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan di jalan yang rusak ini personel dari Polsek Pengandonan juga sering datang ke lokasi jalan rusak untuk mengatur arus lintas.
Baca juga: Langkah Pemkot Prabumulih Kendalikan Inflasi, Pasar Murah Hingga Salurkan Bansos
Pada jam-jam sibuk seperti jam pulang sekolah jalan ini sangat padat oleh pelajar yang bersepeda motor saat pergi dna pulang sekolah.
Mayoritas pelajar tingkat SLTA menggunakan kendaraan roda dua untuk kendaraan ke sekolah, karena siswa yang sekolah di SLTA di Kecamatan Pengandonan ini banyak diantaranya yang berasal dari luar desa.
Seperti terpantau Senin (22/1/2024), Aiptu Herwansyah anggota Polsek Pengandonan yang ditemui Senin saat mengatur lalau lintas di jam sibuk.
"Ini jam pulang sekolah jadi memang banyak sepeda motor yang melintas pada jam sibuk seperti ini," kata Herwansyah.
Menurut warga setempat, sebelumnya kondisi ini benar-benar parah kerusakan jalan berupa lubang-lubang mengaga di tengah-tengah jalan , kerusakan sekitar 60 meter.
Status jalan memang masuk jalan negera, kerusakan jalan ini sebenarnya penyebabnya banyaknya armada batu bara yang bermuatan melebihi tonase yenga melintas di jalur tersebut.
"Ini sudah mendingan sudah ditimbun dengan batu. Tapi tidak akan bertahan lama, kini batu penimbun jalan ini sudah terkikis air hujan," kata warga setempat.
Baca berita lainnya langsung dari google news