Sementara pelaku wanita yang berperan mengambil kalung emas di leher korban.
Karena, kalung di leher sulit untuk dilepas, maka pelaku wanita menggorok leher korban dan mengambil kalung emas itu.
Baca juga: Kisah Sosok Alman WNI di Arab Saudi Dapat Warisan Rumah Mewah dari Kakek Angkat, Menolak Karena Malu
Baca juga: Kronologi AA Remaja Bunuh Pacarnya di Depok, Cekcok di Kontrakan Lalu Kabur Usai Ngadu ke Ibu
Dari situ terduga pelaku laki-laki membawa kalung emas itu dan menjualnya di salah satu toko perhiasan di daerah Boltim, dengan harga sekitar Rp 3 juta rupiah.
Hasil jualan kalung emas, kemudian dibeli handphone untuk kepentingan pribadi.
Lebih parah lagi, handphone tersebut sempat digunakan salah satu pelaku untuk berpura-pura mencari keberadaan bocah yang meninggal tersebut.
Upaya tersebut untuk mengelabui aparat kepolisian dan serta masyarakat sekitar tempat kejadian.
Alhasil semua kejadian ini terungkap, setelah penjual di toko perhiasan mengakui jika salah pelaku baru menjual kalung emas.
Polisi pun langsung melakukan penyelidikan lanjut dan meringkus para pelaku.
Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi menjelaskan niat membunuh ini sudah direncanakan pelaku sejak tiga hari sebelumnya.
Dia mempersiapkan pisau yang sudah di asahnya menjadi sangat tipis dan tajam sehingga dengan sekali irisan saja bisa putus.
"Itu seperti pisau dapur besar tapi sudah di modifikasi mbak,
sangat tipis dan tajam," ujarnya.
Sementara itu pelaku mengaku sempat ketakutan saat membunuh sang bocah.
Sebab saat itu Tilfa, terakhir kali berteriak memanggil Bundanya.
Namun kedua pelaku tetap meneruskan aksinya mengeksekusi korban.