Adapun kekecewaan ini sejalan dengan motif Panca bunuh keempat anaknya yang diungkap polisi dalam rekonstruksi kejadian.
Bintoro mengatakan, motif Panca melakukan KDRT dan membunuh empat anaknya adalah karena ia cemburu.
"Garis besarnya yang bersangkutan merasa kecewa terhadap istrinya dan menyampaikan bahwa mungkin istrinya akan puas kalau dia cuma sendirian. Jadi bisa bebas, demikian," kata dia.
Baca juga: Bunuh Secara Keji 4 Anaknya, Panca Ngaku Emosi Pergoki Istri Selingkuh dengan 3 Pria, Menyesal
Berawal dari sisiri rambut istri
Adapun pembunuhan keempat anak Panca bermula dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap sang istri.
Mulanya, Panca tengah menyisir rambut sang istri, DM, di ruang tengah.
Ketika asyik menyisir rambut DM, sisir yang digunakan tersangka tiba-tiba menyangkut.
Tanpa alasan yang jelas, emosi Panca tiba-tiba meluap karena peristiwa tersebut.
Panca kemudian emosi dan menarik rambut korban.
"Korban lalu dimarahi oleh tersangka dan langsung masuk ke kamar sambil diikuti oleh tersangka," ujar Bintoro.
Baca juga: Tak Hanya Satu, Panca Ngaku Istrinya Chat 3 Pria Sekaligus Layaknya Pasutri, Nekat Bunuh 4 Anaknya
Emosi Panca yang masih meluap-luap kemudian menjadi petaka. Ia menjedotkan kepala sang istri berkali-kali ke tembok karena masih emosi.
"Dijedotin berkali-kali ke tembok, korban lalu terpental dan jatuh ke tembok,” imbuh dia.
Sempat berusaha bunuh diri Panca mencoba mengakhiri nyawanya berkali-kali setelah membunuh empat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Panca mengambil pisau, dia mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan pisau,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro di lokasi.
Dia kemudian mencoba bunuh diri dengan menyayat kedua pergelangan tangannya.