"Pemda Indramayu dan Jajaran polres sdh melakukan investigasi.. smg ada hasil baik," tulisnya.
"Dan InsyaAllah almarhum ibu Kartini dan bayinya menjadi Ahli Syurga... Aamiin.." sambungnya.
Selain itu, akun tersebut juga membeberkan pelayanan buruk dari RSUD di Indramayu tersebut diduga melakukan malapraktek.
"Hasil penelusuran ke Rumah Duka didapat data
1. Lambatnya penanganan thd korban.
2. Tindakan yang diduga Mallpraktek sehingga mengakibatkan janin meninggal dg pembuktian badan janin yang membiru. Pembuktian lain dalam penanganan Tim Polres Indramayu.
3. Jenazah tidak diantar Ambulan RS, malah dapat pinjamn ke Ambulan Relawan.
Data diatas disaksikan CamatK Kertawinangun, Tim Polsek Patrol. Kandanghaur, Kuwu
Maka BERHENTIKAN DIREKTUR RS SENTor Sekarang !," terangnya.
Kronologi
Ibu yang meninggal saat melahirkan tersebut diketahui adalah Kartini (23) warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Tarsun (30) ayah dari bayi tersebut awalnya membawa istrinya, Kartini ke Puskesmas Kertawinangun untuk melahirkan.
Oleh pihak puskesmas, korban langsung diarahkan agar dirujuk ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu.
Tarsun dan keluarganya menuruti saran dari puskesmas.
Baca juga: Penjelasan Polisi Soal Dugaan Malapraktik Ibu dan Bayi Meninggal Usai Melahirkan di RSUD Indramayu
Saat tiba di rumah sakit tersebut, Tarsun mengatakan bahwa ia dan keluarga sudah tak nyaman lantaran sikap tenaga medis rumah sakit yang tidak ramah hingga abai dalam menangani pasien.
Dikatakan Tarsun, pasien bahkan baru ditanganni 2-3 jam setelahnya.
Pihak rumah sakit beralasan tidak menangani pasien karena istrinya itu masih dalam pembukaan pertama.
"Pas nyampai Sentot itu gak ditangani. Nyampe 2-3 jam baru ditangani sekitar pukul 20.00 WIB, itu juga sebentar," ujar Tarsun kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023).
Tarsun menjelaskan, istrinya baru mendapat penanganan yang layak sekitar pukul 21.00 WIB setelah kondisi istrinya sudah kesakitan karena hendak melahirkan.