“ALHAMDULILLAHILADZII KAFAANAA WA ARWAANAA GHAIRA MAKFIYIN WA LAA MAKFUURIN
Artinya:
(Segala puji bagi Allah yang telah memberi kecukupan kami dan menghilangkan rasa haus, bukan nikmat yang tidak dianggap atau dikufuri)”.
Di lain waktu dengan lafadz, “ALHAMDULILLAHI RABBINAA GHAIRA MAKFIYIN WA LAA MUWADDA’IN WA LAA MUSTAGHNAN RABBANAA
Artinya:
(Segala puji hanya milik Allah Rabb kami, bukan pujian yang tidak dianggap dan tidak dibutuhkan oleh tuhan)” (HR. Bukhari)
Berikut ini adab selesai makan yang diajarkan oleh Rasullah SAW diantaranya yaitu:
1. Hindari makan dengan posisi perut yang terlalu kenyang.
Rasullah saw sangat tidak suka terhadap seseorang yang makan dan minum sampai makanan itu memenuhi perutnya sehingga ia tidak bisa berdiri lagi. Firman Allah swt:
Yang artinya “ Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf, Ayat: 31)
Dalam ayai ini Allah sangat melarang sesuatu yang berlebih-lebihan terutama ketika sedang dalam keadaan makan.
2. Disunnahkan untuk menjilat jari tangan sebelum membasuhnya.
Rasulullah saw sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk menjilat tangan terlebih dahulu karena setelah kita makan kita tidak tau dimana letak keberkahan dari makanan tersebut.
Sedangkan dalam segi medis sebagaimana yang di kutib dari alirsyadsurabaya.co.id menjelaskan bahwa menurut penelitian yang dilakukan dr. Charles Gerba dari University of Arizona, Amerika Serikat bahwa makan menggunakan tangan dan menjilat jari jemari sesudahnya memiliki manfaat kesehatan. Asal sebelum makan, mencuci tangan terlebih dahulu. Ia mengakui bahwa di sela-sela jari manusia mengandung enzim Rnase.
Enzim Rnase berfungsi sebagai pengikat bakteri untuk menekan aktivitas bakteri ketika masuk bersamaan dengan makanan. Selain manfaat tersebut, enzim ini juga berfungsi sebagai kekebalan tubuh manusia. Tangan yang setiap hari memegang benda-benda, dapat mendatangkan kuman dan bakteri disinilah enzim ini bekerja sebagai kekebalan tubuh manusia.