TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah menjadi pusat perhatian, akhirnya kasus penemuan mayat di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan terjawba.
Bukan pembunuhan, namun mayata ditemukan itu ialah Cadaver untuk kebutuhan pembelajaran di Fakultas Kedokteran.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto.
Dalam keterangannya di akun YouTube PRIMTV, Susanto menyampaikan bahwa tidak ada kasus pembunuhan di dalam kampus mewah nya tersebut.
Ia mengakui bahwa, memang lima mayat yang berada di dalam kampusnya itu merupakan cadaver untuk kebutuhan pembelajaran di Fakultas Kedokteran.
"Pertama dengan tegas dinyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan seperti yang diisukan di masyarakat," katanya dalam video yang didengar Tribun-medan, pada Rabu (13/12/2023).
"Kedua UNPRI Medan memiliki fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar,"
"Salah satu lab adalah anatomi atau ilmu urai di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajar adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan di laboratorium anatomi FK UNPRI,"
"Terdapat lima karakter, 1 perempuan dan 4 laki-laki dan kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005," lanjutnya.
Ia menyatakan, bahwa sangat menyesali tindakan polisi yang menemukan lima mayat di dalam kampusnya tersebut.
Padahal waktu itu, polisi datang ke lokasi berdasarkan video yang beredar soal adanya temuan mayat dan ingin melakukan pengecekkan.
"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi, karena pimpinan Universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," sebutnya.
"Pada tanggal 11 Desember 2023, beberapa oknum yang mengakui polisi mendatangi UNPRI pada malam hari, mendesak untuk melakukan penggeledahan,"
"Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin dan tidak di dapati apapun,"
"Kemudian di hari berikutnya penggeledahan dilanjutkan kembali pada pagi hari sampai dengan malam hari dan dijumpai 5 kadaver di bak kadaver pada lab anatomi,"