"Hasil laboratorium itu juga menjadi salah satu bahan diagnosa yang dilakukan oleh dokter sebelum dilaksanakannya operasi. Nah kemudian pelaksanaan operasi diputuskan pada tanggal 21 Oktober," ungkap dia.
Setelahnya pihak klinik menghubungi ambulans untuk membawa Nanie ke rumah sakit di kawasan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Namun saat tiba di rumah sakit dan dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD), korban dinyatakan meninggal dunia.
"Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit. Ditangani di IGD di rumah sakit di daerah Bintaro, dan dinyatakan korban meninggal dunia," ujar Yossi.
Dinilai janggal, pihak keluarga akhirnya melaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan malapraktik yang dialami Nanie.
"Saat ini kami sedang melaksanakan penanganan terhadap laporan polisi tanggal 22 Oktober terkait adanya dugaan malapraktik dengan korban saudari NA," ucap Yossi.
Dokter Janjikan Aman
Nanie Darham diduga nekat menjalani operasi sedot lemak itu karena ingin mengembalikan penampilannya setelah melahirkan.
Padahal, Nanie Darham baru saja melahirkan anak keduanya dua bulan sebelum ia operasi sedot lemak.
Pemain film Air Terjun Pengantin ini bahkan rela merogoh kocek ratusan juta demi sedot lemak yang dijalaninya.
Nanie saat itu bertemu dengan dr berinisial D.
Baca juga: 5 Fakta Meninggalnya Nanie Darham Diduga Akibat Malapraktik Saat Sedot Lemak Usai 2 Bulan Lahiran
Lega akhirnya bisa sedot lemak, Nanie pun bersemangat kala dokter di klinik tersebut menjelaskan operasi.
Terlebih sang dokter bernama D itu menonjolkan keungguhan sedot lemak di kliniknya.
"Saat konsultasi, dr D hanya menunjukkan tablet mengenai prosedur operasi sedot lemak, dia bilang operasi sedot lemak operasi yang ringan, bahkan pasien dengan bius lokal bisa sambil main HP. Di situ yang membuat Nani tertarik melakukan sedot lemak," kata Hartono Tanuwidjaja, kuasa hukum keluarga Nanie Darham.
Akhirnya setuju dengan prosedur operasi, Nanie pun sempat bertanya soal pilihan bagian tubuh yang akan dioperasi sedot lemak.