Dengan safar juga bisa menjadi sarana untuk menambah amal dengan dakwah. Dan Itulah yang telah dilakukan para da’i dan pejuang dakwah pendahulu kita, bahkan juga sejak zaman para Nabi.
4. Mendapatkan pelajaran tata krama.
Setiap daerah punya kulturnya masing-masing. Hal ini akan menyadarkan seseorang yang merantau bahwa hidup bersama dalam keragaman memerlukan proses belajar hidup yang terus menerus.
Belajar toleransi, menghargai orang lain, saling membantu, adalah tata krama yang bisa didapat jika seseorang sudah merantau dan mengenali realitas daerah perantauannya.
5. Bertambahnya kawan yang mulia.
Di tanah rantau, menjalin relasi-relasi baru yang baik akan sangat menguntungkan, baik dalam perjalanan karir maupun proses mencari ilmu.
Dari relasi dan pertemanan bisa didapat kebaikan-kebaikan yang tak terduga. Ketika pulang, hal itu bisa dimanfaatkan untuk kembali turut membangun kampung halaman, memberdayakan masyarakat bersama.
Itulah arti Rihlah dan perbedaannya dengan Safar dan Merantau? Berikut Adab, Manfaat dan hikmahnya. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Fastabiqul Khairat, Perintah Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 148, Berlomba dalam Kebaikan
Baca juga: Arti Rabbana Wataqobbal Du’a, Bacaan Doa Pamungkas di Penghujung Doa dan Amalan agar Doa Terkabul
Baca juga: Shallallahu Ala Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam, Lirik Sholawat Jibril Viral Latin dan Arti
Baca juga: Doa Mohon Ampun Atas Kesalahan, Tulisan Arab, Latin dan Arti, Rabbana Innana Samina Munadiyan Yunadi