Disisi lain, Monalisa membongkar gelagat sang adik sebelum tewas.
Saat itu sang adik bertingkah biasa sehingga dirinya yakin jika Aldi Sahilatua dibunuh.
"Hari Rabu seperti biasa dia (Aldi) minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," pungkas Monalisa dikutip dari Tribun Medan.
Setelahnya, Monalisa pun mendengar cerita dari anak pemilik kos bahwa di hari Kamis Aldi sempat meminjam motor untuk berbelanja.
"Barulah dia belanja. Karena pengakuan anak pemilik kos juga adik saya minjam motor untuk ke tempat belanja, kala ada hal yang aneh kenapa harus belanja dulu," imbuh Monalisa.
Uraian Monalisa soal permintaan Aldi tersebut seolah ingin menepis dugaan korban mengakhiri hidup.
"Adik saya ALDI SAHILATUA NABABAN yang berstatus mahasiswa di Elisabeth International Bali ditemukan MENINGGAL DIBUNUH di kostnya Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan," tulis Monalisa Nababan dalam unggahannya.
Selain Monalisa, teman Aldi juga membantah dugaan tersebut.
Menunjukkan kondisi TKP ditemukannya jasad Aldi, Ningot Rumapea menyebut tak mungkin Aldi mengakhiri hidupnya secara tiba-tiba.
"Mungkin di sini kita bisa menggunakan logika yang benar dan tepat. Gambar ini adalah kamar kos akhir teman saya (Alm Aldi). Bisa tidak orang gantung diri terus meninggal dengan kondisi tinggi pintu kos seperti gambar ini"," kata Ningot.
Atas kasus tersebut, keluarga Aldi meminta keadilan agar diusut secara tuntas.
Polisi Menghindar
Sementara keluarga korban terus menuntut pengusutan, pihak kepolisian justru bungkam.
Saat dicecar awak media terkait kasus Aldi, penyidik enggan berkomentar.
Dilansir dari Tribun Medan, Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Nur Habib Auliya tak mau bersuara soal kasus kematian Aldi.