Berita Viral

'Aku Dikatain Monyet', Wahyu Ternyata Sakit Hati ke Ibunda Alya Nekat Lakukan Orderan Fiktif Ojol

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria yang rugikan ojek online di Depok hingga viral membuat pengakuan mengejutkan.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Fakta terkuak dari pengakuan Wahyu Juli Saputra ternyata menyimpan rasa sakit hati ke Ibunda Alyani.

Hal tersebut jadi salah satu pemicu Wahyu nekat melakukan orderan fiktif ojek online (Ojol) dengan sasaran Alyani.

Rasa sakit hati Wahyu lantaran tak terima pernah dikatai dengan sebutan Monyet.

Pengakuan tersebut diungkap Wahyu saat dihubungi Tribunnewsbogor via Whatsapp, Kamis (23/11/2023).

Adapun Wahyu rasa sakit hati itu bukan karena cinta Wahyu ditolak Alya.

"Aku sakit hati. Enggak (bukan karena cintanya ditolak Alya)," kata Wahyu.

Bukan kepada Alya, Wahyu kesal pada perangai ibunya Alya.

Hal itu yang akhirnya memantik emosi Wahyu sehingga nekat melakukan aksi yang merugikan puluhan driver ojol tersebut.

"(Aku) sakit hati sama ibunya (Alya)," imbuh Wahyu.

Selain itu, Wahyu juga mengaku cemburu pada Alya.

Kenal dengan Alya sejak Februari 2023, Wahyu gusar saat tahu Alya jalan dengan pria lain di bulan November 2023.

"Aku gak sejahat yg kalian pikir, sebenarnya cuma karena rasa cemburu dan aku dikatain monyet aja, emosi ku gak stabil," akui Wahyu.

Perihal ide melakukan orderan fiktif kepada driver ojol, Wahyu mengaku awalnya hanya ingin coba-coba.

Namun aksi tersebut justru dilakukan Wahyu berulang kali.

"Awal nya saya ingin coba-coba. Maksudnya kerjain dia (Alya). Tapi saya terlanjur sakit hati," kata Wahyu.

Sementara Wahyu telah mengurai klarifikasi, Alya baru-baru ini mengungkap alasannya memviralkan kasus order fiktif yang menimpanya.

Sebelumnya, Alya membeberkan bukti chat bernada ancaman dari Wahyu.

"Mana? katanya polisinya mau WA aku. Gua gak butuh WA dari lu. Lu berharap gua ketangkep kan? Gue sekarang tantang lu siapa yang bakalan mati duluan lu apa gue," tulis seorang pria dengan nama kontak Wahyu.

Alya pun menjawab beberapa pertanyaan dari khalayak tentang hubungannya dengan Wahyu.

Dalam unggahannya di media sosial, Alya mengakui memang pernah dikirimi uang dari Wahyu.

Namun uang tersebut dikirimi sendiri oleh Wahyu karena hendak jajan di warung milik Alya.

"Kenapa dia tahu alamat saya? karena saya ada usaha warung dan dia bilang ingin jajan di warung saya makanya saya shareloc," ungkap Alya.

"Kenapa dia transfer ke saya? karena dia bilang ingin menggratiskan setiap pembelian di warung saya dengan semua dia yang bayar. Sampai saya buat rincian ke dia semua pembelian di hari itu," sambungnya.

Ogah memperpanjang perkaranya dengan Wahyu, Alya meminta pria yang dikenalnya itu untuk menghentikan aksinya.

Alya tak mau ada driver ojol yang merasa dirugikan lagi.

"Udah ya gais, capek banget kalau terus-terusan diladenin. Intinya kenapa saya viralin? untuk para gojek menghindari pesanan fiktif dari pelaku karena sudah 22 pesanan fiktif dari pelaku ke alamat saya," pungkas Alya.

Janji Wahyu ke Polisi

Kasus yang dialami oleh Alyani Syifa (22) yang mendapatkan 20 orderan fiktif dari Wahyu kini memasuki babak baru.

Hal itu terjadi setelah Alyani Syifa tanpa ragu melaporkan Wahyu ke polisi.

Bahkan, Wahyu sudah berjanji untuk mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan terkait hal ini.

Seperti diketahui, kasus teror order fiktif ini terjadi di Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu mengatakan, korban bernama Syifa sudah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cibinong.

"Sudah kita layani, korban barusan ke sini buat laporan dan sudah dibuatkan oleh anggota," kata Yunli saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/11/2023).

Yunli menuturkan, korban melaporkan kasus ini atas penipuan order fiktif.

Syifa merasa dirugikan dengan adanya order fiktif makanan melalui ojek online (ojol) ke rumahnya.

Yunli menyebutkan bahwa terlapor atas nama Wahyu (26).

"Cuma kan (kasus) ini mereka saling tahu dan saling kenal ya.

Tapi intinya kita sudah melakukan penanganan, korban sudah kita layani dengan baik dan akan tetap proses penyelidikannya," ungkapnya.

Yunli menjelaskan, kasus ini diduga terjadi karena rasa sakit hati cinta ditolak.

Namun, hal ini masih perlu pendalaman dengan meminta keterangan dari kedua belah pihak.

"Sementara masih si korban yang dimintai keterangan dan saksi lain menyusul.

Wahyu juga sudah dihubungi tadi, ditelepon (dihubungi) pakai nomor telepon korban.

Jadi kita panggil lewat telepon untuk datang ke Polsek," ungkapnya.

Wahyu sudah dihubungi lewat telepon untuk diminta datang ke Polsek.

Kepada polisi, dia berjanji akan datang untuk memenuhi panggilan permintaan keterangan tersebut.

Wahyu juga sudah mengakui soal order fiktif tersebut ke polisi.

"Ya nanti, kan kita masih melakukan pemeriksaan, pendalaman, dan sebagainya.

Kalau memang ada solusi, kita cari jalan yang terbaik, jadi untuk sementara baru itu dulu ya," jelasnya.

Mengaku TNI

Wahyu, terduga pelaku di balik teror order fiktif makanan yang dialami seorang wanita bernama Alyani Syifa (21), mengaku seorang bintara TNI.

Wahyu menyampaikan hal itu melalui sambungan telepon dengan Syifa. A

dapun Syifa bertelepon dengan Wahyu di hadapan wartawan di rumahnya, Pabuaran, Cibinong, Bogor, Kamis (23/11/2023).

"Mas, TNI atau bukan?" tanya Syifa.

"Iyalah," jawab Wahyu.

"Kesatuan apa?" tanya Syifa lagi.

"(Batalyon) Raider," timpal Wahyu.

Wahyu berkelit dan terdiam beberapa saat ketika ditanya lebih lanjut soal pangkat dan area kerjanya.

"Raider berapa?" tanya Syifa.

"Emang perlu tahu? Dari Raider 514," sahut Wahyu.

Setelah sambungan telepon dengan Wahyu terputus, Syifa bercerita, terduga pelaku juga pernah mengaku hal serupa sebelumnya.

Kepada Syifa, Wahyu mengaku bahwa dia awalnya ditugaskan di Gunung Sindur, Bogor.

"Katanya, awal dia dinas di Gunung Sindur, kemudian pindah.

Sebelum ke Semarang, dia pernah ikut ke Papua.

Terus, karena ada insiden, dia dipulangin ke Surabaya, kemudian dinas ke Semarang," kata Syifa.

(*)

 

Berita Terkini