TRIBUNSUMSEL.COM -- Alika Nurul Indah jadi satu dari sekian korban penipuan tiket konser Coldplay oleh Gischa Debora Aritonang.
Ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat saat pengungkapan kasus penipuan, Alika menceritakan bagaimana dirinya turut menjadi korban.
Mahasiswi salah satu kampus di Jakarta itu mengaku kenal sosok Gischa pada Mei 2023 lalu atau saat war tiket Coldplay mulai dibuka.
"Temenku itu emang sahabatan sama dia," ujar Alika menceritakan perkenalannya dengan Gischa, Senin (20/11/2023) melansir dari Tribunnews.com.
Dari sang teman, Alika tahu bahwa Gischa selain mahasiswi juga merupakan orang yang kerap menjadi reseller tiket konser.
Di satu sisi, mulai tahun ini, Alika juga tengah berminat di bisnis ini sebagai pemasukan sambilannya sembari kuliah.
Alhasil, ia intens berkomunikasi dan percaya dengan Gischa. Sejak Mei 2023, Alika pun rutin membeli tiket konser Coldplay kepada Gischa.
Total ada sebanyak 238 tiket berbagai kategori yang dibelinya. Mulai dari kategori 5 seharga Rp 1,75 juta hingga kategori ultimate seharga Rp 11 juta.
Dari tiap tiket yang dibelinya dari Gischa untuk kemudian dijual lagi, Alika mengambil untung bervariasi mulai Rp 250-350 ribu. Tapi ada pula beberapa tiket khusus yang diambil keuntungan sampai Rp 500 ribu.
Jika dikalkulasikan rata-rata keuntungan yang diambil Alika per tiket Rp 300 ribu, maka dari 238 tiket yang dibelinya dari Gischa, cuan yang seharusnya diterima Alika mencapai Rp 71,4 juta.
Namun alih-alih untung berlipat, ia malah harus menerima kenyataan pahit. Alika adalah korban dari Gischa dengan total kerugian terbanyak mencapai Rp 1,138 miliar.
Curiga Sejak Awal November
Sebelum resmi mempolisikan Gischa, Alika menyebut kecurigaan sudah tercium sejak awal November.
Sebab, Gischa mendadak jadi sulit dihubungi dan selalu berkelit saat ditanyakan mengenai tiket yang dia tawarkan.
"Kadang kalau kita tanya tiket ga dibales, tapi kalau bilang mau beli lagi langsung dibales," kata Alika.
Beberapa hari kemudian, Alika dan beberapa reseller yang membeli tiket kepada Gischa akhirnya menemui mahasiswa itu di salah satu pusat perbelanjaan. Saat itu Gischa yang didampingi oleh ibunya berjanji bahwa tiket akan dibagikan H-3 sebelum konser yang berlangsung pada Rabu (15/11/2023).
"Katanya kalau misalkan ga aman di H-3, dia mau refund (pengembalian dana)," kata Alika.
Saat itu Alika dan para korban lain masih memberi kesempatan. Namun sampai H-3, tiket yang dijanjikan belum juga ada.
Pada Senin (13/11/2023) atau dua hari sebelum konser berlangsung, beberapa korban termasuk Alika sampai membawa Gischa ke Polres Metro Jakarta Pusat.
Saat itu polisi melakukan mediasi antara Gischa dan para korbannya. Gischa berjanji tiket yang dijanjikannya akan diberikan saat jelang konser berlangsung. Ia mengklaim kenal dengan tim promotor Coldplay dan meminta mereka tenang.
Sehari kemudian atau H-1, Alika dan sejumlah korban mendatangi salah satu hotel di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, tempat Gischa dan keluarganya menginap.
"Saat itu dia ga turun, yang turun itu bapaknya. Aku videoin bapaknya klarifikasi, kalau misalkan ada masalah sama tiket bapaknya bakal refund full di hari yang sama, semuanya," papar Alika.
Namun hingga konser Coldplay berlangsung pada Rabu (15/11/2023) tiket yang dijanjikan tak juga ada. Sejumlah korban yang merasa tertipu akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat. Gischa pun akhirnya ditangkap.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Condro Purnomo mengatakan, dari total enam laporan yang masuk, total kerugian para korban yang dinikmati Gischa mencapai Rp 5,1 miliar dari 2.268 tiket fiktif yang dijualnya.
Pelaku mengambil keuntungan rata-rata Rp 250 ribu dari satu tiket fiktif yang ditawarkan.
Para korban ini mayoritas adalah reseller yang juga menjual lagi tiket tersebut kepada para pemesan.
Minta Uang Dikembalikan
Gischa dijerat dengan pasal 378 tentang penipuan dan atau pasal 372 tentang penggelapan dengan ancaman hukuman masing masing adalah 4 tahun.
Bagi Alika, ketimbang hukum yang bakal dijalani Gischa sebagai pertanggungjawaban, ia lebih memilih agar uang para korban bisa dikembalikan seutuhnya.
"Mungkin emang ini hukuman setimpal buat dia, tapi aku lebih mau uang aku kembali karena itu kan bukan uang pribadi aku, tapi uang orang yang udah kecewa karena gabisa nonton konser," kata Alika.
Alika menuturkan, setelah Gischa ditangkap, dirinya sudah berkomunikasi dengan Gischa untuk meminta pengembalian dana secepatnya.
"Pas kemarin aku di BAP sebagai saksi, ketemu sama dia. Sempat ngobrol, saya tanya kenapa, dia bilang cuma maaf dan bilang bakal refund, udah gitu aja," kata Alika.
Alika pun telah mengutus kuasa hukumnya untuk meminta jaminan kepada Gischa atas apa yang telah diperbuatnya.
Di sisi lain, mau tak mau, ia pun harus menalangi dengan uang pribadinya untuk mengembalikan dana para pemesannya yang kadung kecewa.
"Dia disini aja (dipenjara) sementara aku yang juga korban yang malah dicari-cari orang,.
Jadi ada beberapa yang sudah aku refund sekitar Rp 200 jutaan pakai uang pribadi aku," kata Alika.
Berkaca dari pengalaman yang dialaminya ini, Alika pun mengaku kapok menjadi reseller tiket konser lagi untuk ke depannya.
"Kapok, ini udah endingnya dari aku jualan tiket," tutur dia.
(*)