Arti Kata Bahasa Arab

Dahsyatnya Arti Samiallahu Liman Hamidah Bacaan I'tidal Bangun dari Ruku Saat Sholat, ini Maknanya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dahsyatnya Arti Samiallahu Liman Hamidah Bacaan I'tidal Bangun dari Ruku Saat Sholat, ini Maknanya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Dahsyatnya arti samiallahu liman hamidah bacaan i'tidal bangun dari ruku saat sholat, ini maknanya.


Kalimat samiallahu liman hamidah adalah bacaan i'tidal atau saat bangkit dari ruku dalam rukun sholat.

Berikut tulisan Arabnya.

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ


Arab Latin:

sami’allaahu liman hamidah.


Artinya :

Allah mendengar pujian dari orang yang memuji-Nya, Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji

Setelah mengucapkan samiallahu liman hamidah, dilanjutkan dengan mengucap robbana wa lakal hamdu.

Tulisan Arabnya:


رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

robbana wa lakal hamdu

 

artinya:

Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji


Dalam HR. Bukhari no. 689 dan Muslim no. 411 diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu,

وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا ، وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ . فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

“Jika imam bangkit dari ruku’, maka bangkitlah. Jika ia mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah (artinya: Allah mendengar pujian dari orang yang memuji-Nya) ‘, ucapkanlah ‘robbana wa lakal hamdu (artinya: Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji)’.”


Sedangkan makmum mengucapkan ‘robbana wa lakal hamdu (artinya: Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji)

Dengan begitu bacaan imam bangkit dari rukuk adalah mengucapkan sami’allahu liman hamidah (artinya: Allah mendengar pujian dari orang yang memuji-Nya)

Berikut arti bacaan i’tidal secara kata satu persatu

سَمِعَ (sami’a) = mendengar.
اللَّهُ (Allah) = Allah Ta’ala.
حَمِدَهُ (hamidahu) = memuji Dia atau memuji-Nya (maksudnya Allah).


Sedangkan arti per kata dari robbana (wa) lakal hamdu adalah sebagai berikut:

رَبَّنَا (rabbanaa) = Rabb kami
لَكَ (laka) = bagi Engkau; untuk Engkau (Allah)
الْحَمْدُ (al-hamdu) = pujian

Yang kemudian jika disatukan dan diartikan secara frasa kalimat ada yang mengartikan menjadi Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji.


Dilansir Riau Kemenag.go.id, i'tidal atau itidal adalah gerakan yang dilakukan antara rukuk dan sujud.

Kita bangun dari rukuk, kemudian berdiri tegak lurus sejenak. Itulah yang disebut itidal.

I’tidal atau itidal setelah bangkit dari rukuk adalah salah satu rukun salat.

Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu yang dikenal dengan hadits al musi’u shalatuhu, yaitu tentang seorang shahabat yang belum paham cara shalat, hingga Nabi shallallahu’ alaihi wasallam mengajarkan bagaimana cara shalat yang benar dan sah.

Nabi shallallahu’ alaihi wasallam bersabda kepadanya:


ثم اركَعْ حتى تَطمَئِنَّ راكِعًا، ثم ارفَعْ حتى تستوِيَ قائِمًا

“… lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus” (HR. Bukhari 757, Muslim 397).
Dalam riwayat lain:

ثم اركَعْ حتى تَطْمَئِنَّ راكعًا ، ثم ارْفَعْ حتى تَعْتَدِلَ قائمًا

“… kemudian rukuk sampai tuma’ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat badannya sampai berdiri lurus” (HR. Bukhari no. 793, Muslim no. 397).

I’tidal adalah gerakan mengangkat badan setelah dari rukuk hingga berdiri kembali dengan punggung dalam keadaan lurus. Dalam hadits Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu, beliau mengatakan:

فإِذا رفَع رأسه استوى قائماً حتى يعود كلّ فقار مكانه

“Ketika Nabi shallallahu’ alaihi wasallam mengangkat kepalanya (dari rukuk) untuk berdiri hingga setiap ruas tulang punggung berada di posisinya semula” (HR. Bukhari no. 828).

Allah ‘Azza wa Jallla dan Rasul-Nya shallallahu’ alaihi wasallam mencela orang yang tidak melakukan i’tidal sampai lurus punggungnya padahal ia mampu.

Baik karena terlalu cepat shalatnya, terburu-buru atau karena kurang perhatian dalam urusan shalatnya.

Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu’ alaihi wasallam bersabda:

إن الله لا ينظرُ يوم القيامة إلى مَن لا يقيم صُلبَه بين ركوعه وسجودِه

“Sesungguhnya di hari kiamat Allah tidak akan memandang orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di antara rukuk dan sujud” (HR. Tirmidzi no. 2678, Abu Ya’la dalam Musnad-nya no. 3624, Ath Thabrani dalam Al Ausath no.5991. Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 2536).


Dalam sebuah ceramah, Ustaz Hanan attaki pun pernah menjelaskan arti Sami'allahu Liman Hamidah yang sering dibaca dalam sholat.

"Siapa yang ketika sholat berjamaah mendengar imamnya mengatakan Sami'allahu Liman Hamidah?

Apa artinya? Kita kan sering mendengar itu kan sehari minimal 17 kali.

Sami'allahu Liman Hamidah tiga kata, Allah Maha Mendengar kepada orang yang memujinya," terang Ustaz Hanan Attaki.

"Kita langsung muji dengan membaca Robbana lakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fiih, begitu kita ngomong ini tau gak apa yang terjadi? Malaikat itu rebutan pengen doain kita," tukasnya.


Itulah penjelasan tentang dahsyatnya Arti Samiallahu Liman Hamidah Bacaan I'tidal Bangun dari Ruku saat sholat.

Baca juga: Arti Allahumma Ashlih Lana Fi Aimmatina, Bacaan Doa Agar Anak Mendapat Keberkahan dan Doa Lainnya

Baca juga: Arti Kullu Nafsin Zaaiqatul Maut, Kutipan Nasihat Ayat Quran Populer, Jangan Terlalu Cinta Dunia

Baca juga: Arti Wamal Hayatuddunya Illa Mataul Ghurụr, Kutipan Ayat Alquran, Dunia Hanya Kesenangan yang Menipu

Baca juga: Arti Mustafa, Al Mustafa Adalah, Gelar Nabi Muhammad selain Al Amin, Muhammad Al Musthofa & Maknanya

Berita Terkini