Bocah SD Tewas di Semarang

Bocah Perempuan Kelas 6 SD di Semarang Meninggal Tak Wajar, Ada Luka di Bagian Sensitif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah Perempuan 6 SD di Semarang Meninggal Tak Wajar, Demam Sebelum Ditemukan Luka di Bagian Intim

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang bocah perempuan kelas 6 SD, DWK (12) di Semarang Timur, Kota Semarang, dikabarkan tewas dunia tak wajar.

Baca juga: Sosok Sueb Suami Fitria yang Tewas Dibunuh Ayahnya di Pasuruan, Pilu Kehilangan Istri Hamil 7 Bulan

Sebelum meninggal, DWK tenyata sempat mengalami demam dan ditemukan adanya luka di bagian sensitif.

Kasus tewasnya DWK sontak menjadi perhatian serius lantaran dinilai tak wajar.

Polisi saat memeriksa kamar korban yang dipasangi garis polisi di Semarang Timur, Kota Semarang, Rabu (1/11/2023). (TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto)

Sang bocah diduga kuat alami pelecehan seksual lantaran ditemukan sejumlah luka di bagian sensitif.

"Informasinya korban meninggal dunia ada sesuatu, ternyata tadi mengarah ke ranah hukum," papar Ketua RW di lokasi kejadian, Semarang Timur, Agus Dwi Cahyono, Rabu (1/11/2023).

Menurutnya, ada kecurigaan lantaran kondisi tubuh korban yang alami sejumlah perubahan bentuk, terutama bagian sensitif.

"Korban ditangani dokter ternyata sudah tidak bernyawa," terangnya.

"Dokter sudah melakukan pemeriksaan ada perubahan bentuk di dubur dan sobek di selaput vagina," sambungnya.

Agus juga mengatakan korban tinggal bersama kedua orangtuanya dan satu kakak laki-laki yang berusia 18 tahun.

"Di rumah ada empat orang, kedua orangtua, kakak laki-laki yang sudah kerja dan korban," paparnya.

Selain itu Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan mengungkap bahwa ketiga orang yang tinggal bersama korban tersebut sedang diperiksa intensif oleh polisi.

"Iya, sedang diperiksa di Polrestabes Semarang," Iptu Iwan Kurniawan.

"Ya dimungkinkan (meninggal) tidak wajar. Ada perubahan bentuk di situ," ucap Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Isi Chat Terakhir Hamka Sebelum Ditemukan Tewas dengan Anak di Koja, Curhat Ngeluh Sakit ke Keluarga

Baca juga: Kondisi Pilu Anak Pertama Hamka Ditemukan di Dekat Jasad Ayah, Baju Compang-camping Ada Bercak Darah

Polisi saat memeriksa kamar korban yang dipasangi garis polisi di Semarang Timur, Kota Semarang, Rabu (1/11/2023). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Selain itu sebelum meninggal, korban dikabarkan alami sakit panas.

Namun, ia hanya berobat jalan di Puskesmas.

Selepas di bawa ke rumah sakit, korban meninggal dunia.

"Tiga hari lalu, saya lihat dia sedang sepedaan listrik , main biasa bareng teman-temannya," bebernya.

Sementara itu diketahui jika warga setempat mendapatkan kabar korban meninggal dunia di RS Panti Wilasa Citarum, pukul 03.30 WIB.

Namun, mayat korban tak kunjung dipulangkan.

Ternyata mayat korban dipindahkan ke RSUP Kariadi untuk dilakukan autopsi.

"Sampai sekarang pukul 10.00, jenazah korban belum pulang, kita ga tahu jam berapa dipulangkan, mau dimakamkan di mana kita juga belum tahu," ujarnya.

Ia menyebut, tim Inafis Polrestabes Semarang sudah mendatangi lokasi pada pukul 08.30.

Polisi telah olah tempat kejadian perkara, kamar korban sudah dipasang garis polisi.

"Periksa apa persisnya kurang tahu yang jelas dipasang garis polisi," ungkapnya.

Baca juga: Viral Bocah 10 Tahun di Madura Diduga Tunangan, Orang Tua Beri Buket Uang Sejuta Sebagai Hantaran

Sementara itu dilansir dari Tribun Jateng, di lokasi kejadian, korban tinggal di rumah petak dengan dua kamar, satu ruang tamu dan ruang belakang.

Rumah tersebut berada di gang sempit sehingga hanya satu sepeda motor yang bisa melintas.

"Korban tinggal berempat di rumah itu, ada dua kamar tidur. Jadi korban bisa saja tidur sama kakaknya atau orangtuanya," imbuh Kapolsek.

Kasus ini diambil alih oleh polrestabes semarang.

Proses kasus ini masih dalam penyelidikan.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini