“Kemudian jika ditakdirkan (lahirnya) anak bagi mereka berdua dari hubungan intim tersebut, setan tidak akan bisa mencelakai anak tersebut selamanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadist tersebut menunjukkan bahwa apabila Allah SWT mengaruniakan seorang anak dari hubungan tersebut, maka anak itu akan mendapat keberkahan. Dengan membaca doa itu pula seseorang akan senantiasa berada dalam perlindungan sehingga setan tidak bisa mencelakainya.

Anak yang dilahirkan nantinya akan terjaga dari godaan setan yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam dan fitrah. Apabila terjerat godaan setan, anak tersebut akan segera bertobat.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang siapa yang membaca doa ketika akan berjimak. Apakah suami saja atau istri juga ikut berdoa?

Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang membaca doa jimak adalah suami dan istri.

Mengutip pendapat al-Qadhi Muhibbuddin rahimahullah, Al-Mawardi rahimahullah berkata:

هل التسمية مختصة بالرجل أم لا؟ لم أجده، والأظهر عدم الاختصاص بل تقوله المرأة أيضاً، قلت -والقائل المرداوي- هو كالمصرح به في الصحيحين أن القائل هو الرجل وهو ظاهر كلام الأصحاب، والذي يظهر أن المرأة تقوله أيضاً. انتهى.

“Apakah membaca doa jimak itu khusus bagi suami atau tidak? Aku tidak dapati demikian. Pendapat yang lebih kuat adalah tidak ada kekhususan, bahkan istri juga ikut membacanya.

Aku berkata, ‘Sebagaimana yang ditegaskan dalam dalam Shahihain bahwa yang mengucapkan doa adalah suami sebagaimana dzahir pendapat para ulama mazhab kami. Yang lebih kuat menurutku bahwa istri juga ikut membacanya.” (Al-Inshaf, 8: 357)

Namun, ada juga sebagian ulama yang memiliki pandangan bahwa hanya suami yang dianjurkan membaca doa tersebut. Mereka merujuk pada hadits dari Ibnu Abbas, di mana Rasulullah SAW bersabda:

“Jika salah seorang dari kalian (suami) ingin mengumpuli istrinya, dia membaca doa, ‘Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki.’ (Muttafaqun ‘alaihi).

Itulah arti jimak dalam Islam, berikut bacaan doa dan manfaat mengamalkannya sebelum berhubungan suami-istri. 

Baca juga: Arti Moderasi Beragama Adalah, Cara Hidup Bertoleransi dan Berdampingan dan Contoh Penerapannya

Baca juga: Hadits Nabi: Berjabat Tangan Menghilangkan Dengki, Berikut Hukum Bersalaman Setelah Sholat Berjamaah

Baca juga: Arti Al Basyar, Al Insan, Al Khalifah dan Annas, Istilah dalam Alquran untuk Menggambarkan Manusia

Baca juga: Arti Ibadah, Ibadah Mahdhah, Ibadah Ghairu Mahdhah, Perbedaan dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari