Jibril merasa munajat itu tidak mungkin diucapkan kecuali oleh orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dengan perkataan lain, orang itu adalah umat Nabi Muhammad SAW.
Jibril kemudian menghadap Allah Subhanahuwata'ala. Ia bersujud di kaki Arsy.
“Ya Tuhanku, saat aku mengelilingi neraka kudengar suara seorang Muslim sedang menyebut asma-Mu.”
Ia mengucapkan, 'Ya Hannan, ya Mannan, ya Dzal Jalali wal Ikram' selama 40 ribu tahun. Aku yakin, ia merupakan salah satu pengikut nabi-Mu, Muhammad SAW,” kata Jibril dengan masih bersimpuh.
“Ya Tuhanku, Engkau mengetahui bagaimana persahabatanku dengan Muhammad."
"Oleh karena itu, aku ingin sekali berbuat baik melalui kedudukan nabi-Mu itu. Berilah kepadaku mandat untuk menyampaikan syafaat (pertolongan),” kata dia.
Allah yang Maha mengetahui kemudian memberikan mandat syafaat itu kepada makhluk-Nya tersebut.
“Pergilah kamu kepada Malik. Sampaikan kepadanya bahwa Aku telah mengeluarkan hamba-Ku itu dan menyerahkannya kepadamu!” demikian firman Allah SWT kepada Jibril.
Malaikat itu lalu segera menemui Malik.
“Wahai Malik, sesungguhnya Allah telah menyerahkan si fulan kepadaku. Jadi, keluarkanlah hamba Allah itu dari neraka,” kata Jibril kepada malaikat penjaga neraka tersebut.
Malik kemudian masuk ke dalam neraka, berupaya mencari orang yang dimaksud.
Namun, seribu tahun lamanya malaikat tersebut memeriksa seisi neraka, si fulan yang bermunajat Ya Hannan, ya Mannan, ya Dzal jalali wal ikram tak kunjung ditemukan.
“Wahai Jibril, sungguh neraka telah merintih panjang lagi menggelegak. Di sana besi bagaikan batu dan manusia bagaikan besi. Aku telah mencarinya, tetapi tidak dapat menemukan si fulan yang dimaksud,” kata Malik.
Jibril kemudian melapor kepada Allah dengan bersujud di kaki Arsy.