Pada Sabtu pagi, dirinya diajak masuk ke dalam rumah tersebut dan akhirnya kecurigaannya terjawab.
Di dalam rumah itu, Bambang mendapati Hamka telah terbujur kaku dengan kondisi telungkup dekat kamar mandi.
Bau tidak sedap begitu terasa dari jenazah korban yang diduga telah meninggal lebih dari sepekan.
Selain Hamka, Bambang juga melihat jenazah anak balita korban yang tergeletak di lantai kamar.
Sementara di kasur kamar, ada anak sulung korban yang masih hidup namun sudah lemas.
"Ada juga istrinya hanya diam saja duduk di sofa, sudah lemas," ucapnya.
Jenazah ayah dan anak balitanya yang membusuk itu akhirnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa tim forensik.
Di sisi lain, istri dan anak sulung korban masih menjalani perawatan intensif dan pemeriksaan psikologis di rumah sakit yang sama.
Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya korban yang disinyalir sudah berhari-hari.
Kronologi Penemuan Jasad
Bersama ketua RT, warga yang curiga kemudian mendobrak pintu rumah untuk mengetahui sumber aroma menyengat dari dalam rumah dua lantai di RT 006, RW 003 pada Sabtu (28/10/2023) siang.
Kepada Kompas.com, Yanto, warga Balai Rakyat menjelaskan kecurigaan bau tidak sedap ini mucul sejak seminggu belakangan.
Beberapa kali ia memeriksa selokan karena curiga ada bangkai tikus, namun tidak ditemukan.
Tak hanya dirinya, menurut Yanto tetangga rumah korban juga mencium bau busuk yang dari dalam rumah berlantai dua tempat ditemukannya jasad pria dan balita.
Yanto yang ikut memeriksa rumah korban menjelaskan jenazah pria ditemukan di depan pintu kamar mandi dalam kondisi tengkurap dengan tubuh membengkak.