Arti Kata Bahasa Arab

Arti Tazkiyah, Takziyah dan Tazkirah, 3 Kata Bahasa Arab, Mirip tapi Berbeda Makna ini Penjelasannya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti tazkiyah, takziyah dan tazkirah, tiga kosa kata berasal dari Bahasa Arab, memiliki kemiripan tapi berbeda makna

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti tazkiyah, takziyah dan tazkirah, tiga kosa kata berasal dari Bahasa Arab, memiliki kemiripan tapi berbeda makna, ini penjelasannya.

Tazkiyah, Takziyah dan Tazkirah berasal dari bahasa Arab. Ketiga kata ini memiliki kemiripan huruf hingga pengucapan, tapi sebenarnya ketiga kata ini tidak ada hubungan sama sekali dan memiliki arti yang jauh berbeda satu sama lain. Berikut penjelasannya.


Pengertian Tazkiyah


Tazkiyah berasal dari bahasa Arab yang artinya membersihkan atau mensucikan.

Dalam konteks islam, tazkiyah merujuk pada upaya membersihkan diri dari sifat-sifat buruk, kesalahan, dan dosa-dosa.

Menurut banyak ulama, tazkiyah dapat menjadi salah satu proses hijrah seseorang ke arah yang lebih baik.
Tazkiyah diperlukan untuk mengembangkan sisi spiritual dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.


Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari tazkiyah, baik dari segi spiritual maupun dunia.
Pertama untuk meningkatkan kualitas hidup dengan membersihkan diri dari sifat-sifat buruk,
Tazkiyah juga dapat meningkatkan kualitas ibadah dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Ketiga yang paling penting dengan tazkiyah akan membawa diri pada akhlak yang mulia atau akhlakul karimah.


Pengertian Takziah


Takziah artinya belasangkawa.


Dikutip dari Buku Induk Doa dan Zikir, Kasimun (2019: 337), takziah atau belasungkawa adalah menasihati untuk sabar dan menceritakan hal-hal yang menghibur hati orang yang ditinggal orang yang meninggal dunia, meringankan kesedihannya, dan memudahkan untuk menyanggah musibahnya.


Takziah adalah salah satu akhlak terpuji bagi seorang muslim terhadap orang yang sedang mendapatkan musibah.


Pelaksanaan takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan. Dengan maksud untuk membantu mengurus atau paling tidak mensholatkan dan mengantar jenazah ke makam.

Seperti dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muttafaq yang artinya:


“Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda, ‘Siapa yang menghadiri jenazah hingga melayatkan jenazah itu, maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang menghadiri jenazah hingga sampai dikubur, maka baginya pahala dua qirath’.

Ditanyakan, ‘ Apakah dua qirath itu?’ Nabi menjawab (yaitu) seperti dua buah gunung besar”

Halaman
12

Berita Terkini