TRIBUNSUMSEL.COM -- Hasil Otopsi jenazah Amalia Mustika Ratu alias Amel sempat diungkap Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwati.
Adapun Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti lah yang dulu melakukan otopsi terhadap Jenazah Tuti dan Amalia.
Selama 2 tahun kasus subang, dr Hastry sapaan akrabnya sudah sempat memberikan clue terkait siapa pelaku pembunuhannya tersebut.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Sabtu (21/10/2023) Dokter Hastry bahkan sampai mengaku tak kuasa menjawab karena kasihan pada korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Dari hasil otopsi dua tahun lalu yang dilakukan dokter Hastry pada 20 hari setelah pembunuhan ibu dan anak di Subang, didapati luka memar di bagian bawah mata Amel.
"Di bawah mata, bukan lebam tapi memar. Kaya dipukul," kata dr Hastry di Youtube Anjas Asmara.
Dokter Hastry menduga saat kejadian Tuti dan Amalia berada di satu kamar.
Amalia Mustika Ratu yang sedang tertidur, dugaan Hastry, lantas terbangun dan melihat sosok pelaku yang menghabisi nyawa ibunya.
Sampai kemudian ia teriak hingga suaranya didengar Muhamad Ramdanu alias Danu alias MR.
"Jadi membayangkan yah, mungkin terbangun terus teriak, makanya Danu dengar teriakan Amel.
Terus dipukul terus gak sadar, terus karena melihat siapa yang melakukan terus di (bunuh), bisa jadi kan ?" kata Dokter Hastry.
Jasad korban pembunuhan ibu dan anak di Subang ini ditemukan dalam kondisi tidak mengenakan pakaian.
Jasad Tuti dan Amel ditemukan dalam kondisi tertumpuk dalam bagasi mobil Alphard hitam yang terparkir di garasi rumah, Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021 pagi.
"Dimandiin katanya (telanjang)," katanya.
Dokter Hastry memilih tak menjawab soal dugaan kekerasan seksual pada korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.