Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Ratusan Kepala Sekolah SD hingga SMA di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) menggeruduk kantor Kejari Lubuklinggau, Jumat (20/10/2023).
Mereka datang menuntut agar pihak penyidik kejaksaan tidak langsung menanggapi setiap laporan para oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Akibat laporan yang dinilai tidak jelas kepada para penegak hukum itu, ratusan tenaga pengajar ini kerap menjadi bulan-bulan 'sapi perah' oknum LSM yang tak bertanggung jawab.
Mirisnya apabila tak diberi uang para oknum LSM kerap mengancam para kepala sekolah.
Parahnya pihak penyidik kejaksaan negeri Lubuklinggau juga kerap langsung merespon mendatangi sekolah yang dilaporkan oknum LSM.
Baca juga: Susno Duadji Diduga Sindir Isu Gibran Cawapres Prabowo, Foto Pepaya Sorot Bantuan MK: Nunggu Giliran
Padahal, kesalahan mereka saat penggunaan anggaran sekolah hanya sebatas masalah administrasi.
Apabila tuntutan para kepala sekolah ini tidak direspon, mereka mengancam akan menggelar mogok ngajar di Kota Lubuklinggau.
Ketua MKKS SMA Kota Lubuklinggau, Agus Tunizar bercerita ia pernah menjadi korban oknum LSM URC dan saat ini sudah diputus pidananya.
"Di SMA, SMP dan SD hampir setiap hari (LSM) datang ke sekolah, banyak kawan - kawan jadi korban, SMA N 5 SMA N 1, SMA N 2, bawa kertas selembar modusnya laporan, bukan Rp1-2 juta tapi diminta Rp15 juta," ungkap Agus saat menyampaikan keluhan pada Kejari Lubuklinggau.
Agus mengatakan, apabila permintaan para oknum ini tidak ditindaklanjuti mereka mengancam akan melapor ke Kejaksaan.
Parahnya laporannya pun malah ditindak lanjuti pihak Kejaksaan dengan mendatangi sekolah dan memanggil kepala sekolah.
"Kepseknya diperiksa sampai malam, teman saya di Megang Sakti, SMA di Musi Rawas juga sama, ada apa pola-pola seperti ini pak, jadi hukum ini tajam ke atas tumpul kebawah," ujarnya.
Agus mengungkapkan hampir setiap hari Kepsek di Lubuklinggau ditakuti dengan gaya preman.