Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM- Beredar video Gregorius Ronald Tannur, diduga sempat senyum-senyum setelah aniaya Dini Sera Afrianti, sang kekasih hingga tewas.
Dalam video yang diunggah oleh politisi anggota DPR RI @AhmadSahroni, tampak Gregorius malah senyum-senyum seusai kejadian yang menyebabkan tewasnya sang kekasih.
Ahmad Sahroni tak habis pikir dengan tindakan Gregorius pasca melihat sang kekasih sudah tak sadarkan diri.
Baca juga: Pilunya Anak Dini Sera 12 Tahun Tak Bertemu Sang Ibu, Pulang Keadaan Tewas Dibunuh Anak Anggota DPR
Sahroni menduga jika korban sudah meninggal di lokasi tempat korban dan pelaku Gregorius karaoke.
"Sepertinya udah meninggal dari kawasan tempat karaoke nih? sudah ga berdaya sama sekali," caption yang ditulis Sahroni.
"Pertanyaannya, Ini orang otaknya dimana ya? kok bisa lakukan hal yang ga Normal?" sambungnya.
Terakhir Sahroni mengaitkan pelaku dengan sang ayah yang disebut sebagai anggota DPR RI, yakni Edward Tannur.
"Memalukan banget ini orang, bapaknya orang terhormat," pungkasnya.
Adapun dalam video yang diunggah, terlihat dari rekaman CCTV, Gregorius Ronald Tannur masih tersenyum saling menyapa dengan orang sekitar saat menurunkan tubuh kekasihnya yang sudah tampak tak bernyawa dari dalam mobilnya.
Sementara, Dini Sera Afrianti sudah dalam keadaan lemah tak berdaya di atas kursi roda dengan kondisi tangan lebam biru.
Tak ada ekspresi sedih dalam rekaman video CCTV tersebut.
Baca juga: Sosok GTR Anak Anggota DPR RI, Diduga Aniaya Janda Hingga Tewas, Sempat Dimasukan ke Bagasi Mobil
Namun pada unggahan lain, Gregorius mendadak panik berdiri di belakang kursi roda sambil teriak-teriak panik dan memberikan pertolongan.
Hal itu dilakukan Gregorius diduga saat tiba di rumah sakit.
Gregorius melakukan PCR (Polymerase chain reaction) test kepada tubuh kekasihnya.
"Pak wes mati pak, pak ayo pak, telepon pak," teriak Gregorius kepada pihak keamanan.
Dini Sera Afrianti kemudian langsung ditangani oleh petugas medis Rumah Sakit.
Video tersebut sontak mengundang reaksi warganet. Banyak komentar negatif yang ditujukan warganet kepada pelaku Gregorius.
"Dalam otaknya cmn ada kata "santai ada bokap", jangan sampai lepas maniak biadab ini bang" ujar hariantokutai.
"Masih bisa cengangas cengenges bahkan ngevideoin sambil ketawa⊃2; kan? Pshyco." kata Rizkyhalal.
"Lo yg berbuat jadi meninggal,malah panik sendiri kocak," ujar faisal.tnwj.
""Wah gilak ini.. Itu mimik si laki mok gitu sih?? Kok gampang aja ya habisin nyawa orang, ini bengis & biadab sih," tulis salah satu warganet.
Menangis Lagi saat jadi Tersangka
Beredar foto Gregorius Ronald Tannur alias GRT, anak anggota DPR RI menangis usai jadi tersangka kasus penganiayaan Dini Sera Afrianti hingga tewas, Jumat (6/10/2023).
Dalam konferensi pers yang diunggah Instagram @undercover.id, Gregorius Ronald Tannur tampak diiringi oleh polisi.
Pria bertubuh tinggi itu hanya tertunduk sepanjang digiring Polisi ke depan awak media.
Tersangka yang mengenakan rompi merah bertuliskan Tahanan Jatanras pun terus tertunduk selama menjalani konferensi pers.
Setelah menjalani konferensi pers dan ditetapkan sebagai tersangka, anak anggota DPR RI tampak menangis.
Sementara tangan yang diborgol tak bisa mengusap air matanya.
Baca juga: Viral Diduga Gregorius Anak Anggota DPR Menangis Sesenggukan saat Dini Dibawa ke RS Usai Dianiaya
Momen tersebut sontak menyita perhatian publik bahkan tak sedikit yang tuai kecaman yang meminta pelaku untuk dijerat hukuman berat.
"Minimal seumur hidup dan pecat bapaknya, usut hartanya!" tulsis akun @hardpack
"Makin banyak kelakuan anak pejabat kek gini, makin mikir didik anaknya biar gak jadi mental terbelakang" tulis akun @rendedy
"Harusnya 340 pembunuhan berencana. Kalau 359 itu hal yang ga disengaja seperti tertabrak dsb. Ini mah udh direncanain pembunuhannya" tulis akun @syahrul.
Jenazah korban dimakamkan sekitar pukul 08.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan yang jaraknya dari rumah korban sekitar 300 meter, pada Jumat (6/10/2023).
Diketahui, Andini merupakan warga asal Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dini Sera Afrianti dianiaya anak anggota DPR RI hingga tewas di basement apartemen, pada Selasa (3/10/2023).
Sementara anak DPR RI yang aniaya kekasih hingga tewas Gregorius Ronald Tannur (31) diringkus Polisi pada Jumat (6/10/2023) dan ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam kasus ini, GRT dikenakan pasal berlapis, tentang penganiayaan mengakibatkan orang lain tewas.
Yakni Pasal 351 ayat 3 dan 359 KUHP. GRT terancam dipenjara selama 12 tahun.
Namun, saat Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce membeberkan penyebab kematian Dini, GRT tidak dihadapkan pada awak media.
Karena membelakangi, awak media kesulitan memfoto wajah GRT.
Ketika rilis ungkap kasus selesai, beberapa polisi buru-buru menutupi wajah GRT.
Kronologi Penganiayaan
Pihak kepolisian kemudian mengungkap kronologis kejadian.
"Adapun kronologis yang menjadi awal terkait dengan peristiwa yang terjadi dimana pada hari Rabu tanggal 4 Oktober 2023 sekira pukul 05.00 WIB.
Telah dilaporkan ke Polsek atas nama saksi bahwa ada seorang wanita meninggal dunia di Apartemen Surabaya," jelas pihak kepolisian.
Sementara itu kepolisian menetapkan GRT sebagai tersangka usai menggelar rekontruksi di TKP.
Dari situlah terungkap jika GRT terbukti bersalah melakukan penganiayaan berat terhadap Dini sang kekasih sesuai dengan bukti dan kesaksian para saksi serta CCTV di lokasi kejadian.
"Dari informasi tersebut, Polsek bersama Satreskrim turun dan mendatangi TKP, dari hasil pemeriksaan di TKP dan dari para keterangan saksi di apartemen ditemukan peristiwa memang benar seorang wanita meninggal dunia dengan ditemukan beberapa hal kejanggalan yang tentunya hal ini ditindaklanjuti oleh Satreskrim untuk tim gabungan guna memberi keterangan saksi baik di Apartemen maupun di tempat hiburan di area parkir basement dan dirumah sakit, serta dilakukan analisis kepada CCTV ditempat tersebut.
"Dilakukan juga pra rekontruksi, dari hasil penyedikan kami menerima laporan dan kami meningkatkan ini untuk ke tahap penyidikan dengan pemeriksaan saksi saksi, pengumpulan barang bukti juga penyesuaian keterangan CCTV yang ada maka diperoleh kronologis dengan dugaan peristiwa sebagai berikut:
Pada hari selasa tanggal 3 Oktober 2023 sekira pukul 18.30 WIB korban dan GR mereka berdua telah menjalin hubungan sejak bulan Mei 2023 atau kurang lebih 5 bulan sedang makan bersama, kemudian dihubungi rekan dari saksi untuk diundang ke tempat hiburan karaoke.
Pada pukul 21.32 WIB korban DSA dan saksi datang ke ruang 407 dan bergabung dengan 5 rekannya yang karaoke dengan meminum minuman keras jenis tequila".
Saat itu terungkap bahwa GRT terlibat cekcok dengan DSA hingga tega melakukan tindak kekerasan.
"Kemudian pada pukul 00.10 WIB korban dan saksi disaksikan oleh security pulang menuju lift dan saat itu terjadi cekcok atau pertengkaran.
Baca juga: Aksi Kejam GRT Anak Anggota DPR Aniaya Dini Hingga Tewas, Pukul Hingga Lindas Tubuh Almarhum
Keterangan saksi GR bahwa dalam pertengkaran itu dirinya telah melakukan penendangan ke DSA hingga korban terjatuh sampai kepada posisi duduk.
Dan kemudian setelah itu saksi GR melakukan pemukulan kepada kepala korban DSA sebanyak 2 kali dengan menggunakan botol tequila sesuai dengan yang ada di CCTV hasil dari rekontrusi yang dilakukan.
Sesampainya di parkiran masih terjadi pertengkaran atau cekcok, korban DSA keluar dari lift mendahului saksi GR dan sambil main handphone didepan mobil Innova B 1744 PON berwarna abu abu metalik yang merupakan milik dari saksi GR".
Sampai akhirnya GRT dengan tega melindas DSA yang tengah bersandar di sisi kiri luar mobilnya hingga terseret dan melemah.
"Kemudian korban DSA duduk bersandar pada pintu sebelah kiri dari pintu mobil, saksi GR pada saat itu memasuki mobil dengan posisi driver/pengemudi dan melajukan mobilnya dari parkir belok ke kanan, sedangkan korban di kiri sehingga mengakibatkan korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret sekitar 5 meter,".
Mengetahui DSA lemah, GR yang saat itu juga melihat sekuriti mendekat langsung membawa kekasihnya itu pulang ke Apartemen.
Saat itu GR sempat mencoba melakukan pertolongan pertama kepada DSA namun tak mendapat respon apapun.
"Setelah sekuriti lewat, saksi GR akhirnya turun dari mobil dan menaikkan korban DSA ke mobil pada bagian belakang dan dibawa ke apartemen sesuai dengan hasil CCTV dan pra rekontruksi
Pada 01.15 WIB saksi GR meninggalkan korban DSA yang mana kondisi korban saat itu sudah dalam keadaan lemah, dalam kondisi tersebut saksi GR mencoba memberikan nafas buatan dan sambil menekan nekan dada korban namun tidak ada respon".
GRT kemudian membawa DSA ke rumah sakit namun sayang saat itu nyawa Dini sudah tak dapat diselamatkan.
"Kemudian saksi membawa korban ke rumah sakit untuk melakukan tindakan medis.
Pada pukul 02.30 WIB korban dinyatakan meninggal dunia sesuai dengan hasil CCTV dan pra rekontruksi
Sempat Coba Kelabui Polisi
Gregorius Ronald Tannur ternyata sempat coba mengelabui polisi dengan membuat laporan palsu.
Tujuan tak lain agar Gregorius Ronald Tannur bisa terhindar dari jeratan hukum atas kematian Dini Sera Afrianti sang kekasih.
Melansir Tribunjatim.com, Jumat (6/10/2023) Gregorius sempat mendatangi Polsek Lakarsantri usai dokter National Hospital menyatakan Dini tewas.
Dia bilang kalau ada perempuan meninggal di Apartemen Orchid, Pakuwon, setelah asam lambung kambuh.
Dari informasi tersebut Polsek Lakarsantri dan Inafis mendatangi lokasi.
Awal-awal itu polisi sempat percaya dengan pengakuan Gregorius.
Bahkan pejabat polsek setempat mengatakan kalau Andini tewas karena penyakit bawaan, yaitu asam lambung.
Ketika berita itu teman-teman Dini menyebarkan bukti-bukti kondisi terakhir ketika dari Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, bersama Gregorius.
Satreskrim Polrestabes Surabaya kemudian memutuskan mengambil alih kasus tersebut.
Beberapa tim pun disebar untuk mencari informasi.
Di situlah kejanggalan mulai terungkap.
Rabu 4 Oktober 2023 sekira pukul 23.00 Jenazah Andini diautopsi di RSUD dr Soetomo.
Baca berita lainnya di Google News