Sementara terkait soal keributan yang didengar warga dari kediaman Rauf, itu rupanya hal biasa.
Bahkan sering kali terdengar suara tangisan dari rumah Rauf tersebeut.
"Nah kalau ribut-ribut itu barusan saya ngobrol sama tetangganya yang terdekat udah nggak aneh gitu denger-denger keributan, kalau dengar tangisan sudah nggak aneh karena sering sekali di rumah TKP tersebut," ungkapnya
Meski demikian, warga di sekitar tempat tinggal Muhamad Rauf tak pernah menaruh dendam kepada anak tersebut.
Mungkin karena warga memahami dengan kondisi yang dialami Muhamad Rauf.
Baca juga: Detik-detik Rauf Tewas Disiksa Sang Ibu Gegara Minta Ponsel, Masih Hidup Ketika Dibuang ke Sungai
Di balik sisi buruk perilaku Muhamad Rauf, warga juga mengakui ada sisi baiknya.
Muhamad Rauf juga dikenal suka membantu.
Bahkan di kegiatan di lingkungan, dia kerap ikut bergotong royong.
Karena tak mendapatkan banyak perhatian dari keluarga, pendidikan Muhamad Rauf pun putus.
Sementara ayah dan ibunya tinggal di daerah yang berbeda, sehingga komunikasi pun jarang.
Kehidupan jalanan pun dilakoni. Untuk makan pun Rauf meminta-minta hingga mencuri.
Menurut kesaksian warga, kakeknya beperilaku mudah marah ketika masih belum terkena stroke.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dilapangan, Kamis (5/10/2023) sekira pukul 15.45 WIB di lokasi kediaman korban, sejumlah pihak kepolisian dari tim Inafis Polres Subang maupun Polda Jabar masih melakukan olah TKP untuk mengetahui pasti penyebab kematian dari korban.
Mulut Disumpal Boneka
Korban diketahui ingin ponsel dan beberapa kali mencuri ponsel ibunya, namun ponsel tersebut diakuinya sudah dikembalikan lagi.