Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah nasib pilu dari Muhammad Rauf (13) yang tewas dibunuh ibu kandungnya, Nurhani (40).
Baca juga: Sosok Dirno Ayah Kandung Rauf Tak Menyangka Anaknya Tewas Dibunuh Mantan Istri, Setahun Lalu Bertemu
Perjalanan hidup Rauf yang telah sengsara sejak kecil semakin pilu karena nasibnya yang tewas dibuang ke sungai saat tak sadarkan diri usai dianiaya oleh Nurhani selaku ibu kandungnya.
Diketahui jika saat itu Rauf disiksa hingga tak sadarkan diri sebelum kemudian dibuang ke dalam keadaan masih bernapas ke sungai di daerah Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10) dini hari.
Penyiksaan tersebut dilakukan Nurhani secara tega hanya karena emosi saat Rauf meminta diberikan ponsel.
Akibatnya, Rauf tewas ditangan ibu kandungnya sendiri.
Saat jasadnya ditemukan oleh warga, bocah malang itu sudah dalam kondisi meninggal dengan tubuh dipenuhi luka dan tangan terikat ke belakang.
Peristiwa yang dialami Rauf sontak membuat banyak warga sekitar merasa iba.
Apalagi sejak kecil Rauf sudah menderita lantaran tak terurus usai kedua orangtuanya bercerai beberapa tahun silam.
Rauf selama ini diketahui tinggal bersama neneknya di Dusun Parigi 2 RT 09/04 Desa Parigimulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang.
Dilansir dari Tribun Jabar, warga sekitar mengenal Muhamad Rauf sebagai remaja yang kerap mencuri.
Dia pernah mencuri kotak amal, mencuri makanan di warung.
Meski demikian, warga di sekitar tempat tinggal Muhamad Rauf tak pernah menaruh dendam kepada anak ini.
Mungkin karena warga memahami dengan kondisi yang dialami Muhamad Rauf.
Baca juga: Inilah Momen Terakhir Rauf Sebelum Tewas Dibunuh Ibu Kandung di Subang, Difoto saat Makan Dogan
Baca juga: Fakta Pilu Janda Muda Tewas Ditangan Kekasih yang Anak Anggota DPR RI, Tangan Dilindas Ban Mobil
Di balik sisi buruk perilaku Muhamad Rauf, warga juga mengakui ada sisi baiknya.