Heboh Guru Bully Siswa Hanya Anak Petani

Sosok Oknum Guru Bully Siswa Hanya Anak Petani, Diprotes Murid Lain, Kini Berujung Minta Maaf

Penulis: Thalia Amanda Putri
Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Oknum Guru Diduga Bully Siswa Hanya Anak Petani, Diprotes Murid Lain Tak Terima Teman Dihina

Sebagian besar siswa memilih keluar ruang kelas, meskipun akhirnya kembali masuk ke dalam kelas saat suasana sudah mulai mereda.

Video tersebut kemudian viral dan dibagikan di salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terangmedia.

Dalam keterangan unggahan itu disebut bahwa insiden itu terjadi di salah satu SMA di Takalar, Sulawesi Selatan.

"Beredar video di beberapa group whatsapp di Kabupaten Takalar memperlihatkan seorang guru membully salah satu siswanya dikarenakan hanya seorang anak petani," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Momen perdebatan antara guru dan siswa tersebut terekam oleh seorang siswi yang merupakan teman sekelas dari siswa tersebut.

Diketahui, bullying yang dilakukan oleh seorang guru tersebut terjadi di SMAN 3 Takalar.

Namun disebutkan dalam keterangan unggahan itu bahwa sang guru sudah minta maaf dan menyesali perbuatannya.


Klarifikasi Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan

Sementara itu peristiwa tersebut disoroti oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.

Lewat melalui pesan singkat yang dikirimkan Kamis malam (05/10/23) belum membalas pesan yang dikirim.

Selain itu juga Kepala UPTD SMAN 3 Takalar diduga jadi lokasi perundungan tersebut juga hendak dikonfirmasi kebenarannya video tersebut belum berhasil memberikan klarifikasi perihal meski pesan whatsapp terkirim.

Viral oknum guru di SMAN 3 Takalar, Sulawesi Selatan bully siswanya dengan sebutan hanya anak petani. (Instagram.com/@terangmedia)

Namun Kepala Komite SMAN 3 Takalar Dr. Nawir Rahman berhasil dikonfirmasi Kamis malam (05/10/23) membenarkan bahwa memang kejadian itu berada SMAN 3 Takalar di kelas 12 dan tadi langsung diminta konfirmasi ke guru bersangktuan dan siswa-siswi yang ada ruangan tersebut.

'Guru tersebut mengaku menyesal atas kejadian itu tapi siswa-siswi juga menyampaikan kekesalannya terhadap guru tersebut dan dia bisa menerima permohonan maafnya dengan catatan tidak lagi mengajar di kelas itu lagi," ujar Dr. Nawir.

Baca juga: Keinginan Terakhir Dini Sebelum Tewas Dianiaya Diduga Anak Anggota DPR, Tak Mau Orang Alami Sama

Ia juga menambahkan pengawas dan cabang dinas sempat hadir ke SMAN 3 Takalar bahkan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel sudah menelpon untuk meminta laporan lengkap mulai dari kronologis kejadian dan penyebabnya.

Selaku ketua komite Dr Nawir menyampaikan penyesalan yang mendalam serta prihatin terhadap kondisi terjadi tetapi berharap kejadian tersebut bisa diusut apa menjadi akar malasah karena sekolah tersebut menjadi sekolah penggerak sehingga harusnya menjadi contoh dan teladan bagi sekolah lain.

"Tentu selaku ketua komite prihatin terhadap kejadian tersebut bilamana semua akar masalah terungkap secara terang benderang," tutup Dr Nawir Rahman.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini