TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengertian Bersyukur Menurut Rasulullah SAW, tidak Sekadar Diucapkan, Berikut Kisah dan Teladan Nabi.
Membaca dan mengetahui tentang kisah Nabi Muhammad SAW sangat banyak hikmah dan manfaatnya bagi diri kita.
Selain kita makin mengenali dan meneladani Rasulullah SAW sebagai junjungan kita, kisah dan nasihat Rasulullah banyak mengandung hikmah yang baik bila kita jadikan teladan sekaligus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kisah nabi Muhammad adalah tentang syukur. Berikut beberapa kisahnya.
1. Jadilah hamba yang pandai bersyukur
Suatu kali, istri beliau Rasulullah SAW Aisyah RA bertanya, mengapa suaminya itu selalu shalat tahajud sepanjang malam. Bahkan, kaki beliau pun sudah bengkak lantaran lamanya berdiri.
Aisyah mengisyaratkan, kira-kira dalam bahasa Indonesianya seperti ini:
"Ya Rasulullah, bukankah Allah SWT telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?" ujar Aisyah.
"Buat apalagi susah-susah ibadah, toh Rasulullah SAW sudah dijamin Allah masuk surga. Seluruh kesalahanmu, kalaupun ada, sudah diampuni Allah. Dan, ia adalah makhluk yang paling mulia dimuka bumi. Lalu, mengapa ia masih merepotkan diri dengan ibadah sepanjang malam?
"Bukankah lebih elok jika aku menjadi hamba yang bersyukur," jawab Rasulullah (HR Bukhari).
Demikianlah Rasulullah mencontohkan, hakikat dari ibadah bukanlah sebatas “pelunas utang” atau pembersih diri dari dosa. Ibadah adalah bukti rasa syukur kepada Allah.
2. Tidak hanya dengan Lisan, juga bukan berharap surga
Rasulullah mengekspresikan rasa syukurnya atas semua nikmat Allah bukan hanya lewat lisan saja, namun juga melalui perbuatan atau tindakan nyata.
Di antaranya adalah dengan tekun beribadah kepada Allah. Kendati Rasulullah sudah dijamin Allah masuk surga, namun ibadahnya begitu hebat.
Rasulullah sangat tekun berpuasa, dizkir, dan juga sangat dermawan. Pun berbuat baik kepada sesama.