"Bukan hanya gaji kami. Tapi beberapa uang tunjangan seperti uang makan saya sudah beberapa bulan tidak dibayarkan," ungkapnya lagi-lagi sambil menangis.
Poni menyebut Kepala SMPN 15 Medan enggan menandatangani surat pencairan gaji karena sikap egois Tiurmaida Situmeang.
"Terlalu tega kepsek itu. Karena keegoisannya dia tidak mau menandatangani Amprah tersebut," ucapnya
Poni menyebut, jika uang makan yang menjadi hak mereka tak besar, tapi justru ditahan pencairannya.
Pihaknya pun kembali membeberkan kesalaha Tiurmaida Situmeang lainnya, yakni penyalahgunaan jabatan.
"Kesalahannya cukup banyak kami sudah tak sanggup. Dia pernah melakukan pungli pada kegiatan ekstrakuliker. Begitupun pada kantin koperasi. Kita ada buktinya secara lengkap," jelasnya.
Menurut Poni, Tiurmaida Situmeang bertingkah seperti itu lantaran adanya sentimen pribadi dengan beberapa guru di SMPN 15 Medan.
"Ibuk itu (Kepsek) tidak suka dibongkar keburukannya. Misalnya dalam rapat kami bahas pungli yang ia lakukan, dia marah. Dikatakan Kepsek itu tidak pantas dipertanyakan oleh guru-guru," jelasnya.
Lalu, beberapa guru iyang ingin mengajukan pindah dan menghadap ke Disdik Medan, dinilai Tiurmaida Situmeang sebagai pemberontakan.
Poni pun menegaskan dirinya dan beberapa guru siap pensiun dini jika Tiurmaida Situmeang tak juga diganti sebagai Kepala SMPN 15 Medan.
Kepala Sekolah Buka Suara
Kepala sekolah SMP 15 Medan, Tiurmaida Situmeang akhirnya buka suara terkait viral beberapa guru mengaku diintimidasi hingga gaji ditahan.
Tiurmaida membantah mengintimidasi 8 orang guru. Dirinya hanya memberi teguran kepada mereka lantaran sering tidak masuk kelas.
Hal itu pula dilakukan Tiurmaida karena ingin menegakkan kedisiplinan.
"(Intimidasi) itu disalahartikan. Menurut Permen nomor 15 tahun 2018 bahwa kami (guru) itu jam kerja 40 jam dalam satu minggu. Tetapi ada sebagian guru mempunyai double job dalam waktu bersamaan di SMP 15 (sehingga sering tidak masuk kelas)," ujar Tiurmaida kepada wartawan. Dilansir Kompas.com. Senin (18/9/2023).
Baca juga: Sosok Pelaku Colok Mata Siswi SD dengan Tusuk Bakso Berujung Buta Permanen, Sering Malak di Sekolah