"Bertahan sebagai oposisi, ya mungkin mereka bisa, tapi kemungkinan AHY masuk dalam kompetisi hilang."
"Padahal bagi Demokrat, AHY harus diuji hari ini, dalam Pemilu tahun ini sebagai kompetitor."
"Kalau itu masih menjadi dalih Demokrat, maka Demokrat pasti akan punya proposal untuk mengedarkan Pak AHY," kata Rocky Gerung di channel Youtube Rocky Gerung Official, Jumat (2/9/2023) malam.
Jika Demokrat memutuskan yang kedua, maka kemungkinan terbesar adalah dengan bergabung ke PDIP.
Terlebih, AHY sempat membuat pertemuan monumental dengan Puan Maharani Ketua DPP PDIP, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Paling mungkin adalah ke PDIP. Karena sudah ada semacam tanda-tanda awal dengan Puan."
"Ibu Mega sebetulnya, memutuskan, oke Prabowo sudah tidak bisa lagi berkoalisi, maka melirik lah ke Pak SBY kan. Pak SBY juga mempunyai kesempatan untuk menunjukkan tidak ada permusuhan dengan Ibu Mega, dari awal juga Pak SBY menterinya Ibu Mega," ujarnya.
Menurut Rocky Gerung, konflik Ketua Majelis Tinggi Demokrat SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Megawati belasan tahun silam akan sirna jika Demokrat akan gabung PDIP pada Pilpres 2024 ini.
Titik temu antara Demokrat dan PDIP adalah kepentingan akan melawan Jokowi.
Sebab, Jokowi kerap diasosiasikan cawe-cawe mendukung pencapresan Prabowo Subianto.
"Jadi peristiwa yang lalu pasti akan dilupakan baik oleh Ibu Mega atau Demokrat, bila ternyata kepentingan politik antiJokowi terbentuk."
"Itu bisa terbentuk kalau PDIP merasa bahwa memang untuk melawan Prabowo diperlukan Demokrat, karena kapasitas PDIP sendiri untuk melawan Gerindra itu tidak mungkin tuh," ujar Rocky Gerung.
"Di atas kertas, PDIP melihat potensi bergabung dengan Demokrat, masuk akal secara kuantitatif," imbuhnya.
Ganjar Pranowo, bakal capres dari PDIP pun akan terlengkapi jika didampingi AHY.
Rocky Gerung mengatakan, AHY bisa menambal sisi isu-isu konseptual dari Ganjar.