TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Jokowi ibarat kena 'getah' atas terbentuknya duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin).
Jokowi dituding sebagai dalang di balik bersatunya Partai Nasdem dan PKB yang mengusung duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Dua partai tersebut sebelumnya berada di koalisi yang berbeda lalu terjadi dinamika politik hingga kemudian bersatu.
Baca juga: Pilih Gandeng Cak Imin Ketimbang AHY Hingga Dituding Berkhianat, Begini Tanggapan Anies Baswedan
PKB mulanya bergabung dengan Partai Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mengusung Prabowo Subianto.
Sementara NasDem tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Demokrat dan PKS mengusung Anies Baswedan.
Kini terbentuknya kerja sama NasDem-PKB mengusung Anies-Cak Imin dikait-kaitkan dengan sosok Presiden Jokowi yang dituding sebagai "mastermind".
Baca juga: Surya Paloh Bantah Nasdem Berkhianat, Prihatin Dengan Sikap Demokrat, Begini Penjelasannya
Presiden Jokowi pun bereaksi dan membantah ikut campur dalam terbentuknya koalisi NasDem-PKB yang menduetkan Anies-Cak Imin.
Jokowi menegaskan, dinamika politik menjelang Pilpres 2024 bukan urusan presiden, melainkan kewenangan partai politik (parpol).
"Urusannya ketua-ketua partai harusnya, bukan urusannya presiden," ungkap Jokowi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (2/9/2023).
Meski demikian, Jokowi membenarkan adanya pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh pada Kamis (31/8/2023) sore.
Pertemuan tersebut kebetulan pula tepat sebelum kabar merapatnya PKB ke NasDem mencuat.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada "mastermind" atau dalang di balik duet Anies-Cak Imin.
SBY menyebut, ada pihak yang mendalangi gagalnya jalan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AYH), menjadi cawapres Anies.
Menurut SBY, ada menteri aktif di Kabinet Jokowi yang melobi Demokrat untuk membentuk koalisi baru bersama PKS dan PPP.
SBY menuding, sepak terjang menteri tersebut atas sepengetahuan "pak lurah", di mana yang dimaksud di sini diduga adalah Jokowi.